Jakarta (Pinmas) – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan agar petugas haji harus memahami seluruh rangkaian prosesi haji. Menag tidak ingin petugas haji hanya menguasai bidang tugas di mana ia berada di dalamnya, tidak hanya penguasaan tugas di mana pos-pos atau unit kerja tertentu.
“Saya ingin dan minta petugas haji juga untuk memahami seluruh rangkaian prosesi haji, supaya kita tidak seperti Katak dalam tempurung, yang tahu hanya tugasnya sendiri, karena haji adalah rangkain panjang, pekerjaan sistemik, tidak parsial, sehingga harus memahami secara komprehensif,” demikian ditegaskan Menag saat memberikan arahan pada kegiatan Pengukuhan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi Jakarta Bekasi 1437H/2016M, Pengukuhan Pengurus Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Barat, Meal Test Penerbangan Haji dan Pemantapan Petugas Kloter Provinsi Jawa Barat di Asrama Haji Bekasi, Selasa (19/7).
Menag mengilustrasikan seperti dalam permainan sepak bola, masing-masing (pemain) tahu desain strategi permainan itu. Semua anggota tim memahami betul, meski fungsinya beda, tapi tujuan (goal) nya tahu.
“Dengan 370 petugas haji (Jabar), tentu memerlukan koordinasi, dan penguasaan bagaimana prosesi haji ini berlangsung,” ujar Menag.
Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Wakil Walikota Ahmad Syaikhu, Kakanwil Kemenag Jabar A. Bukhori, Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Ahda Barori.
Dikatakan Menag, petugas haji itu, dalam persepsi jamaah, adalah seseorang yang dipastikan mengerti persoalan tentang haji, itu yang ada dalam pikiran jamaah. Menurutnya, petugas haji adalah narasumber dan tempat rujukan jamaah untuk menjelaskan hal ikhwal terkait haji.
“Kita harus memahami betul persoalan haji, setidaknya untuk sendiri paham, sehingga bila ada jamaah yang bertanya bisa memberikan jawaban yang baik. Jangan sampai mengecewakan jamaah karena ketidaktahuan kita,” tandas Menag.
Selain harus memberikan memberikan yang terbaik bagi jamaah, juga harus mengetahui persolan haji. Menag menekankan, bahwa petugas haji juga adalah duta bangsa.
“Setiap kita, di setiap seragam ada identitas nama bangsa, ada bendera merah putih. Walhasil, di Tanah Suci nanti, dunia melihat bahwa kita adalah petugas haji Indonesia, yang membawa nama besar Indonesia, duta bangsa di negara orang,” tutur Menag.
“Jadilah duta bangsa yang baik, jagalah dalam bertindak, bertutur kata, di negara dengan budaya, norma dan tradisi yang berbeda dengan kita. Saya ingin tekankan, sebagai petugas harus menjadi acuan bagi jamaah haji kita dalam hal membawa nama baik bangsa,” ujar Menag.(dm/dm).