BAGAIMANA sikap kita terhadap yang suka mengumbar amal lewat sosial media, wajibkah kita langsung menasehatinya, bagaimana metodenya? Fitrah manusia, kalau berbuat dosa tidak ingin orang lain tahu.
Mengunggah di sosial media sedang berbuat maksiat, tidak ada! Yang ada lagi umroh, yang ada sedang hadir kajian ustadz syafiq. Tapi hati-hati tujuan teman kita mengumbar amal itu, apa? Karena Allah jalla jalaluh mengatakan:
Kalau kalian sedekah terang-terangan itu baik, asalkan niatnya ikhlas lillahi taala. Tapi kalau kalian sedekah sembunyi-sembunyi, tidak ada orang lain yang tahu. Itu lebih baik. Kalian kasih kepada fakir miskin tanpa orang tahu itu lebih baik.
Karena ketika kita mengumbar amal saleh kita, kita membuka pintu buat setan, kita buka pintu untuk riya. Tapi kalau kita sembunyikan, setan mau ngerusak dari mana? Tidak bisa.
Kadang kala kita salat malam, sendirian tidak ada yang tahu. Pagi-pagi sahabatnya melihat dan berkomentar kenapa matanya merah.
Kemudian menjawab, “Oh iya saya semalam salat dari jam satu sampai jam tiga.” Masya Allah. Salat malam tidak perlu dibicarakan, tidak perlu.
Ada orang sedekah duitnya habis. Ente kok duitnya habis? Naam kenapa ya habis duit ana. Begitulah orang yang saleh (sambil senyum) Masya Allah!
[Ustadz Dr. Syafiq Riza Basalamah, MA]
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2312756/hobi-mengumbar-amal-saleh-di-sosial-media#sthash.PDM17nII.dpuf