Imam Syafii Radhiyallohu Anhu (RA) berkata, “Seandainya Allah SWT hanya menurunkan surat Al-Ashr, maka itu sudah menjadi cukup bagi manusia untuk merenungkannya dalam menjalani hidupnya.”
Habib Abdurahman Al-Habsy menerangkan sanad hadist Imam Syafii RA, bisa diartikan dengan suatu keadaan kehidupan dunia yang antara lain adalah pasar. Di dalam pasar ada orang yang mendapat untung ada juga yang merugi.
“Terlalu banyak Allah bersumpah atas nama waktu. Allah telah memberikan kita modal umur, jangan sampai modal itu habis sebelum keuntungan diraih,” katanya kepada ROL, Selasa (11/8).
Menurut Habib Abdurahman, seluruh gerak kita bisa menuju kerugian dan kehancuran atau bahkan masuk pada kebahagiaan. Namun orang yang sadar tidak akan menyia-nyiakan setiap detik dari kehidupannya.
“Ia mengisi nafasnya dengan sesuatu yang dapat menguntungkannya di rumah abadi kelak,” ujarnya,
Habib Abdurahman menyampaikan Allah SWT memberikan kita 86.400 detik dalam sehari. Jadi saat dalam waktu sebanyak itu berapa detik yang kita pakai secara special untuk ibadah kepada Allah.
Dalam Hadis Qudsi Allah berfirman; “Janganlah kalian mencela zaman, karena Allah telah berfirman.
“Aku adalah zaman, malam dan siang milik aku (Allah) Aku menjadikannya baru dan berlalu. Dan Aku mengganti para penguasa dengan penguasa yang baru.” Disampaikan hadis riwayat Ahmad.
sumber: Republika Online