Adab Tidur Sesuai Sunnah Rasulullah

Adab Tidur Sesuai Sunnah Rasulullah

Berikut ini adalah adab tidur sesuai sunnah Rasulullah. Sering kali kita dihadapkan dengan kondisi tubuh yang lemah, letih, lesu, usah jalani aktivitas keseharian. 

Dari mulai pegal-pegal karena kerja, ribetnya mengurus rumah, pusing kuliah ataupun merasa capek usai keluar bepergian. Tentunya obat dari lelahnya tubuh adalah istirahat, rehat dari segala aktifitas dan tidur sejenak khususnya di malam hari. 

Adab Tidur Sesuai Sunnah Rasulullah

Nah agar kualitas tidur kita baik, berikut diantaranya beberapa sunnah Rasul yang dapat dilakukan kaum muslimin ketika hendak tidur. 

  1. Ambil Wudhu Sebelum Tidur

Rasulullah SAW berpesan kepada para sahabat untuk berwudhu sebelum tidur :

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوْءَكَ لِلصَّلاَةِ 

“Apabila engkau hendak mendatangi pembaringan (tidur), maka hendaklah berwudhu terlebih dahulu sebagaimana wudhumu untuk melakukan sholat.” (HR Al Bukhari dan Muslim no 2710).

  1. Mengibaskan Tempat Tidur

Dalam sebuah hadis ada yang menjelakan terkait adab ketika hendak tidur dalam ajaran Islam, yakni sunnah untuk melafatkan basmalah, serta mengibaskan kain pada alas kasurnya ketika umat muslim hendak tidur: 

إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ إِلَى فِرَاشِهِ فَلْيَأْخُذْ دَاخِلَةَ إِزَارِهِ فَلْيَنْفُضْ بِهَا فِرَاشَهُ وَلْيُسَمِّ اللهَ فَإِنَّهُ لاَ يَعْلَمُ مَا خَلَفَهُ بَعْدَهُ

“Jika salah seorang di antara kalian akan tidur, hendaklah mengambil potongan kain dan mengibaskan tempat tidurnya dengan kain tersebut sambil mengucapkan, bismillaah, karena ia tidak tahu apa yang terjadi sepeninggalnya tadi.” (HR Al Bukhari, Muslim, At Tirmidzi, dan Abu Dawud).

  1. Ketika Tidur Memiringkan Tubuh ke Kanan

اِضْطَجِعْ عَلَى شَقِّكَ اْلأَيْمَنِ 

“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

  1. Meletakan Tangan di bawah Pipi Kanan

Ketika umat mencintai Nabi Muhammad ﷺ, dia akan senantiasa mengikutinya, termasuk beberapa adab yang telah beliau ajarkan sebelum tidur, seperti meletakan tangan kanan di bawah pipi.

كـان إذا رقـد وضع يده اليمنى تحت خـده 

“Rasulullah SAW apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya.” (HR Abu Dawud).

  1. Membaca Surat Al Kafirun

قُلْ يا أيُّها الكافِرُونَ ثُمَّ نَمْ على خاتِمَتِها فإنَّها بَرَاءَةٌ مِنَ الشِّرْكِ 

“Bacalah surat Al Kafirun kemudian tidurlah engkau di penghujung ayatnya karena dia melepaskanmu dari kesyirikan.” (HR Abu Dawud).

  1. Mengusap Tubuh

أنَّ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ كانَ إذا أوَى إلى فِراشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمع كَفَّيْهِ، ثُمَّ نَفَثَ فِيهِما فَقَرَأَ فِيهِما: قُلْ هو اللَّهُ أحَدٌ وقُلْ أعُوذُ برَبِّ الفَلَقِ وقُلْ أعُوذُ برَبِّ النَّاسِ، ثُمَّ يَمْسَحُ بهِما ما اسْتَطاعَ مِن جَسَدِهِ، يَبْدَأُ بهِما علَى رَأْسِهِ ووَجْهِهِ وما أقْبَلَ مِن جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذلكَ ثَلاثَ مَرَّاتٍ

Dalam hadis tersebut menceritakan tentang kebiasaan Rasulullah ﷺ ketika hendak tidur. Beliau meniupkan pada telapak tangan sambil membaca Qul Huwallahu Ahad (surat Al Ikhlas) dan mu’awwidzatain (surat An Naas dan Al Falaq), kemudian beliau mengusapkan pada wajah dan seluruh tubuh. Ketika beliau sakit, beliau menyuruhku melakukan hal itu (HR Bukhari). 

  1. Membaca Ayat Kursi 

Ayat kursi akan menjaga umat muslim yang membacanya, dari gangguan setan. Sebagaimana yang dijelaskan dalam hadis:

إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ، فَاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ: {اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ}، حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ، وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ

“Jika kamu hendak tidur, bacalah ayat kursi sampai selesai satu ayat. Maka akan ada penjaga dari Allah untukmu, dan setan tidak akan mendekatimu sampai pagi.” (HR Bukhari).

  1. Membaca Dua Ayat Terakhir Al Baqarah 

الآيَتَانِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ البَقَرَةِ، مَنْ قَرَأَهُمَا فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ 

“Dua ayat terakhir surat Al Baqarah, siapa yang membacanya di suatu malam, itu sudah cukup baginya.” (HR Bukhari dan Muslim).

  1. Bertakbir Pada Allah SWT 

Dalam salah satu riwayat hadis Bukhari mengkisahkan putri Rasulullah Fatimah yang mengadukan kepada Nabi SAW perihal tangannya yang lecet akibat mengaduk gandum. Fatimah meminta seorang pelayan, tetapi dia tidak menemui beliau, lalu Fatimah menitipkan pesan kepada Aisyah. 

Ketika Nabi datang, Aisyah pun menyampaikan pesan kepada baginda Nabi. Ali melanjutkan, 

“Kemudian beliau datang kepada kami ketika kami tengah berbaring (di tempat tidur), maka akupun bangkit berdiri, namun beliau bersabda: “Tetaplah pada tempat kalian berdua.” 

Kemudian Rasul duduk di samping Ali dan Fatimah sampai putrinya merasakan dinginnya kedua telapak kaki beliau, lalu Nabi Muhammad bersabda;

 “Maukah aku tunjukkan kepada kalian sesuatu yang lebih baik bagi kalian berdua daripada seorang pelayan, apabila kalian berdua hendak tidur maka bertakbirlah kepada Allah sebanyak tiga puluh tiga kali, bertasbihlah sebanyak tiga puluh tiga kali dan bertahmidlah sebanyak tiga puluh empat, dan ini semua lebih baik buat kalian berdua dari seorang pelayan.” (HR Bukhari).

  1. Membaca Doa Tidur

Dalam kitab Al-Adzkar karya Syaikh Abu Zakariya Muhyiddin an-Nawawi dituliskan doa sebelum tidur yang dibaca Rasul yaitu seperti di bawah ini:

بِاسْمِكَ اللهُمَّ أَحْيَا وَأَمُوْتُ

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang menghidupkan dan mematikan.”

Demikian penjelasan terkait adab tidur sesuai sunnah Rasulullah. Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH