Sebelumnya telah kita sebutkan bahwa akhir cerita manusia bergantung pada bagaimana ia memandang dunia. Bila ia memandang dunia adalah segalanya, maka ia akan mengejarnya dengan menghalalkan segala cara.
Namun apabila ia memandang dunia sebagai tempat transit saja, maka ia akan mengejar dunia sekedarnya saja dan fokus untuk membangun akhiratnya.
Pertanyaan kita hari ini, bagaimana akhir cerita dari orang-orang beriman ?
Mari kita simak ayat-ayat berikut ini :
إِنَّ ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan..”
(1) Yakni orang-orang yang memandang dunia hanya sebuah halte tempat pemberhentian saja, sementara akhirat adalah tujuan terakhir yang sebenarnya. Mereka juga meyakini bahwa dunia adalah ladang, sementara akhirat adalah tempat memanennya. Keyakinan ini mendorong mereka untuk menguatkan keimanan dan menabung amal kebaikan sebanyak-banyaknya. Inilah orang-orang yang hatinya telah di bukakan oleh Allah Swt untuk setiap kebaikan.
يَهۡدِيهِمۡ رَبُّهُم بِإِيمَٰنِهِمۡۖ
“..niscaya diberi petunjuk oleh Tuhan karena keimanannya..”
(2). Ketika keimanan tumbuh di akal manusia dan menyatu dalam hati mereka, maka keimanan itu bagai cahaya yang akan menerangi jalan kehidupannya. Cahaya itu akan selalu membimbing untuk melakukan amal kebaikan dan menjauhi segala keburukan.
Lalu bagaimana akhir cerita dari orang-orang beriman ini ? Apa yang akan mereka dapatkan ?
تَجۡرِي مِن تَحۡتِهِمُ ٱلۡأَنۡهَٰرُ فِي جَنَّٰتِ ٱلنَّعِيمِ
“..mereka di dalam surga yang penuh kenikmatan, mengalir di bawahnya sungai-sungai.” (QS.Yunus:9)
(3). Mereka yang berbuat kebaikan dan beriman kepada Allah, serta istiqomah di jalan kebenaran, maka tentu akhir cerita hidup mereka adalah Surga.
Dan bagaimana nasib mereka di Surga ?
دَعۡوَىٰهُمۡ فِيهَا سُبۡحَٰنَكَ ٱللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمۡ فِيهَا سَلَٰمٞۚ وَءَاخِرُ دَعۡوَىٰهُمۡ أَنِ ٱلۡحَمۡدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلۡعَٰلَمِينَ
Doa mereka di dalamnya ialah, “Subhanakallahumma” (Mahasuci Engkau, ya Tuhan kami),
dan salam penghormatan mereka ialah, “Salam” (salam sejahtera).
Dan penutup doa mereka ialah, “Al-Hamdu lillahi Rabbil ‘alamin” (segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam) (QS.Yunus:10)
Mereka benar-benar merasakan keagungan Allah Swt di Surga. Semua kenikmatan yang ia lihat di dunia, semuanya terasa sangat kecil di banding apa yang mereka saksikan di akhirat. Maka sekarang waktunya mereka merasakan kenikmatan yang belum pernah di lihat mata, belum pernah di dengar telinga dan belum pernah terpikirkan di benak siapapun juga.
Dan lebih dari itu semua, mereka memperoleh kenikmatan yang terbesar yaitu kerelaan Allah Swt. Seperti yang di sebutkan dalam sebuah ayat :
وَرِضۡوَٰنٌ مِّنَ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۚ ذَٰلِكَ هُوَ ٱلۡفَوۡزُ ٱلۡعَظِيمُ
“Dan keridhaan Allah lebih besar. Itulah kemenangan yang agung.” (QS.At-Taubah:72)
Semoga bermanfaat..