Setiap muslim wajib meneladani Nabi Muhammad SAW, baik dari perbuatan, perkataan, maupun perilaku (akhlak) semasa hidupnya. Akhlak yang ditunjukkan Rasulullah sangat mulia tak hanya kepada pengikutnya, tapi juga berbuat baik kepada nonmuslim yang terkadang sering menghina dan mengancam hidupnya.
kisah Rasulullah SAW dengan pengemis Yahudi yang buta di sudut Pasar Madinah menjadi salah satu bukti betapa mulianya akhlak Nabi Muhammad.
“Pengemis Yahudi buta ini tiap hari mencemooh Rasulullah. Siapa saja yang mendekatinya, si Yahudi selalu menghasut bahwa Muhammad itu gila, pembohong, dan tukang sihir,” ujarnya. Namun, setiap pagi Nabi Muhammad justru membawakan makanan dan menyuapinya si Yahudi tersebut.
Si pengemis Yahudi tersebut tidak tahu bahwa yang menyuapinya itu adalah Rasulullah SAW. “Kebiasaan ini dilakukan Rasulullah hingga beliau wafat.” Skhirnya, setelah Rasulullah wafat, tidak ada lagi orang yang membawa makanan dan menyuapi Yahudi buta itu.
“Hingga suatu ketika Abubakar Siddiq menanyakan kepada Aisyah, apa amalan Rasulullah yang belum dia kerjakan.”
Aisyah menjawab, bahwa hampir semua amalan telah Abubakar kerjakan, kecuali satu hal yaitu membawakan makanan untuk seorang pengemis buta di Pasar Madinah.
Mendengar hal itu, keesokan harinya Abubakar langsung membawa makanan kepada pengemis tersebut. “Namun tak disangka, si pengemis berkata engkau bukan orang yang biasa mendatangiku. Orang yang menyuapiku selama ini lebih dulu menghaluskan roti itu, sebelum memberikannya kepadaku.”
Singkat cerita, akhirnya Abubakar pun menjelaskan kepada pengemis bahwa orang yang selalu menyuapinya selama ini adalah Nabi Muhammad SAW. “Seketika itu si pengemis Yahudi menangis dan menyesali perbuatannya. Dia pun mengucap syahadat di depan Abubakar dan langsung masuk agama Islam.”
Ustaz H Gamal Akhyar LC MA