ALHAMDULILLAH. Segala puji hanya miliki Allah Swt. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui setiap kejadian sekecil apapun, dan Maha Mendengar setiap bisikan sehalus apapun. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda nabi Muhammad Saw.
Saudaraku, salah satu asma Allah Swt adalah Al Kariim, Allah Yang Maha Mulia. Segala kemuliaan adalah milik Allah dan Allah Maha Kuasa untuk memberi kemuliaan kepada siapa saja di antara hamba-Nya yang Dia kehendaki. Allah kuasa memberikan kemuliaan kepada siapa saja, dan begitu juga Allah kuasa mencabut kemuliaan itu darinya.
Allah Swt berfirman,“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.”(QS. Al Hujurot [49] : 13)
Dalam ayat ini jelas bahwa orang yang paling mulia di hadapan Allah adalah orang yang paling bertakwa kepada-Nya. Ini adalah penjelasan dari Allah mengenai jalan bagaimana cara agar kita memiliki kemuliaan sebagaimana yang Allah ridhoi. Dengan takwa maka Allah akan memberikan kemuliaan.
Jadi, standar kemuliaan itu bukanlah yang paling bagus kendaraannya, bukan pula yang paling tinggi jabatannya, bukan yang paling banyak gelarnya. Karena sebenarnya orang yang inkar pun Allah beri segala aksesori duniawi itu. Standar kemuliaan di hadapan Allah adalah yang paling bertakwa. Inilah standar yang Allah ridhoi. Maka, barangsiapa ingin mulia tapi bukan standar yang Allah sukai yang ia kejar, maka bersiap-siaplah jikalau bukan kemuliaan yang ia raih melainkan kehinaan.
Beruntunglah orang-orang yang mendapat kemuliaan di hadapan Allah Swt. Itulah kemuliaan sejati, kemuliaan dunia dan akhirat. Semoga kita termasuk orang-orang yang demikian.Aamiin yaa Robbal aalamiin. [*]
Oleh : KH Abdullah Gymnastiar