Allah SWT membuka pintu rahmat-Nya untuk hamba di sepertiga malam akhir
Waktu sepertiga malam terakhir adalah sangat istimewa. Salah satunya, Allah ﷻ akan turun ke langit dunia. Allah ﷻ yang bersemayam di atas ‘Arsy, dan turun ke langit dunia di waktu yang telah ditetapkan.
Dikutip dari buku Jangan Takut Hadapi Hidup karya Dr Aidh Abdullah Al-Qarny, Allah Ta’ala berfirman, … وَٱلْمُسْتَغْفِرِينَ بِٱلْأَسْحَارِ “…dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS Ali Imran ayat 17).
Ada alasan mengapa Allah Subhanahu wa Ta’ala hanya menyebut waktu sahur, yaitu bahwa waktu tersebut adalah waktu ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala turun ke bumi. Waktu Allah Subhanahu wa Ta’ala turun dengan cara yang sesuai dengan keagungan-Nya, menuju langit dunia dan menyeru dengan suara ilahi.
هل من داعي فأستجيبَ له هل من تائبٍ فأتوبَ عليه هل من مستغفِرٍ فأغفرَ له
“Adakah orang yang mau meminta? Maka aku akan memberinya. Adakah orang yang mau berdoa? Maka aku akan mengabulkannya. Adakah orang yang meminta ampunan? Maka aku akan mengampuninya.” (HR Bukhari dan Muslim)
Turunnya Allah Subhanahu wa Ta’ala ke langit dunia yang dimaksud dalam riwayat tersebut adalah turun yang layak dan sesuai dengan keagungan-Nya. Manusia tidak tahu bagaimana prosesnya, dan tidak bisa menyerupakan atau mengira-ngira sesuai dengan akal. Karena Allah Ta’ala berfirman,
…لَيْسَ كَمِثْلِهِۦ شَىْءٌۖ وَهُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Mahamelihat.” (QS Asy Syura ayat 11)
Mereka selalu meminta ampunan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala pada waktu Sahur, waktu di pengujung malam. Mereka senantiasa meminta ampunan, karena hanya seorang Muslim yang meminta ampunan kepada-Nya di pengujung malam.
Momentum istimewa tersebut tentu sangat sayang jika dilewatkan. Padahal, pada waktu itu ampunan dan segala permohonan Allah Subhanahu wa Ta’ala dengar langsung dan Allah akan kabulkan.
Dengan demikian, betapa bijaksananya jika setiap Muslim menata hidupnya sedemikian rupa sehingga pada akhir malam dapat meraih kemuliaan yang dapat menyolusikan segala macam problematik hidup yang dihadapinya.
Keistimewaan yang sedemikian ini menjadikan Rasulullah ﷺ tak pernah mau meninggalkan akhir malam melainkan dengan sholat, sekalipun diirnya dalam keadaan kurang sehat.