Apa saja amalan-amalan sunnah di malam Nisfu Sya’ban? Simak penjelasan ulama terkait amalan-amalan sunnah nisfu Sya’ban.
Tak pelak lagi, di antara malam mulia yang dianjurkan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah adalah malam Nisfu Sya’ban atau malam pertengahan bulan Sya’ban. Pada malam itu, banyak keberkahan, keutamaan, dan ampunan yang diturunkan oleh Allah.
Karena itu, dianjurkan kepada seluruh kaum muslim untuk memperbanyak amalan-amalan sunnah pada malam tersebut. Setidaknya, terdapat enam amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan di malam Nisfu Sya’ban.
Pertama, memperbanyak berdoa kepada Allah sejak terbenam matahari di malam Nisfu Sya’ban. Ini karena malam Nisfu Sya’ban merupakan malam mulia yang semua doa diijabah oleh Allah.
Kedua, memperbanyak membaca istighfar seraya minta ampunan kepada Allah. Ini berdasarkan hadis riwayat Imam Al-Baihaqi dari Usman bin Abi Al-‘Ash, bahwa Nabi Saw bersabda;
إَذا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ نَادَى مُنَادٍ: هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرُ لَهُ؟ هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيْهِ؟ فَلاَ يَسْأَلُ أَحَدٌ شَيْئًا إِلَّا أُعْطِيْ إِلَّا زَانِيَةً بِفَرْجِهَا أَوْ مُشْرِكًا
Apabila datang malam Nisfu Sya’ban, ada pemanggil (Allah) berseru; Apakah ada orang yang memohon ampun dan Aku akan mengampuninya? Apakah ada yang meminta dan Aku akan memberinya? Tidak ada seseorang pun yang meminta sesuatu kecuali Aku akan memberinya, kecuali wanita pezina atau orang musyrik.
Ketiga, memperbanyak membaca kalimat syahadat, yaitu kalimat ‘Laa ilaaha illallaahu muhammadur Rasulullah’, baik sendirian maupun berjamaah. Ini sebagaimana dikatakan oleh Sayid Muhammad bin Alawi dalam kitab Madza fi Sya’ban berikut;
وينبغي للمسلم أن يغتنم الأوقات المباركة والأزمنة الفاضلة وخصوصا شهر شعبان وليلة النصف منه بالاستكثار فيها من الاشتغال بكلمة الشهادة: لا إله إلا الله محمد رسول الله
Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan, utamanya di bulan Sya’ban dan malam Nisfu Sya’ban, dengan memperbanyak membaca syahadat ‘Laa ilaaha illallaahu muhammadur rasulullah.’
Keempat, setelah shalat Maghrib dianjurkan membaca surah Yasin sebanyak tiga kali dengan niat mencari keberkahan umur, keberkahan harta, keberkahan kesehatan, dan ketetapan iman.
Kelima, melakukan shalat sunnah malam, baik dengan shalat sunnah tahajjud, shalat sunnah hajat, dan witir.
Keenam, berpuasa di hari Nisfu Sya’ban. Ini berdasarkan hadis riwayat Ibnu Majah dari Sayyidina Ali, dari Nabi Saw, beliau bersabda;
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا يَوْمَهَا، فَإِنَّ اللهَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى السَّمَاء الدُّنْيَا، فَيَقُولُ: أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، أَلَا مِنْ مُسْتَرْزِقٍ فَأَرْزُقَهُ، أَلَا مِنْ مُبْتَلَى فَأُعَافِيَهُ، أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطَّلِعَ الْفَجْرَ
Ketika malam Nisfu Sya’ban tiba, maka beribadahlah di malam harinya dan puasalah di siang harinya. Sebab, sungguh (rahmat) Allah turun ke langit dunia saat tenggelamnya matahari. Kemudian Ia berfirman;
Ingatlah orang yang memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku ampuni, ingatlah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku beri rezeki, ingatlah orang yang meminta kesehatan kepada-Ku, maka Aku beri kesehatan, ingatlah begini, ingatlah begini, sehingga fajar tiba.