Apakah Boleh Bersholawat Sambil Joget?

Apakah Boleh Bersholawat Sambil Joget?

Apakah boleh bersholawat sambil joget? Belakangan ini marak fenomena joget saat sholawat, bahkan tidak sedikit dari mereka yang joget dengan gaya yang erotis. Jika pada umumnya hanya menggerakkan kepala, sekarang banyak jamaah yang menggerakkan badannya dengan gaya yang tidak pantas untuk ditarikan di majelis dzikir. 

Terkait pertanyaan apakah boleh bersholawat sambil joget? Jwaban atas fenomena ini, Ibnu Hajar Al-Haitami dalam salah satu kompilasi fatwanya pernah menjawab persoalan ini. Dituliskan;

(وَسُئِلَ) نفع الله بِهِ عَن رقص الصُّوفِيَّة عِنْد تواجدهم هَل لَهُ أصل (فَأجَاب) بقوله نعم لَهُ أصل فقد روى فِي الحَدِيث أَن جَعْفَر بن أبي طَالب رَضِي الله عَنهُ رقص بَين يَدي النَّبِي – صلى الله عليه وسلم – لما قَالَ لَهُ أشبهت خَلقي وخُلقي وَذَلِكَ من لَذَّة هَذَا الْخطاب وَلم يُنكر عَلَيْهِ – صلى الله عليه وسلم – وَقد صَحَّ الْقيام والرقص فِي مجَالِس الذّكر وَالسَّمَاع عَن جمَاعَة من كبار الْأَئِمَّة مِنْهُم عز الدّين شيخ الْإِسْلَام ابْن عبد السَّلَام

“Ibnu Hajar Al-Haitami ditanya terkait landasan dari tarian sufi, beliau menjawab bahwasanya tarian tersebut memiliki tendensi. Yaitu hadis yang meriwayatkan bahwasanya Ja’far bin Abi Thalib menari di hadapan Nabi Muhammad Saw. Ketika Nabi melihatnya, beliau menyatakan;

“Badan dan etikamu mirip denganku”. Beliau Saw tidak mengingkari hal ini, fenomena ini juga dilegitimasi oleh beberapa ulama’ semisal Izzuddin bin Abdis Salam”. (Al-Fatawa Al-Haditsiyyah,  H. 212) 

Demikian pula pandangan Al-Suyuthi, hadis tersebut menjadi tendensi atas fenomena gerakan sufi yang dihasilkan dari “mabuk cinta”. Dalam fatwanya beliau juga menyebutkan beberapa nama yang melegitimasinya, antara lain; 

Sirajuddin Al-Bulqini (namun beliau menghukum pengasingan bagi mereka yang berlebihan dalam menggerakkan badannya), Burhanuddin Al-Abnasi (yang mana beliau netral dalam hal ini, justru beliau menganjurkan untuk menyesuaikan konvensi setempat), dan kalangan Maliki serta Hanafi”. (Al-Hawi li Al-Fatawa, Juz 2 H. 282) 

Hanya saja meskipun diperbolehkan, terdapat catatan penting, yaitu gerakannya tidak boleh erotis, jika demikian, maka haram hukumnya. Dikatakan;

وقد استدل الاستاذ الغزالي على إباحة الرقص: برقص الحبشة والزنوج في المسجد النبوي يوم عيد حيث أقرهم رسول الله صلى الله عليه وسلم، وأباح لزوجه السيدة عائشة رضي الله عنه أن تتفرج عليهم وهي مستترة به صلى الله عليه وسلم، وهوكما تعلم لا يثير أي شهوة، فالنوع المباح من الرقص هو الذي لا يثير شهوة فاسدة. 

“Artinya; Al-Ustadz Al-Ghazali berpandangan boleh untuk  gerakan zikir dari kisah Habasyah dan Zunuj yang menari di Masjid Nabawi saat Idul Fitri yang dibiarkan oleh Nabi, dan diperkenankan bagi istrinya Aisyah untuk menjadikannya sebagai hiburan. Saat melihatnya Aisyah bersembunyi di belakang Nabi. Sebagaimana diketahui gerakan itu tidak menimbulkan syahwat apapun, sehingga jenis gerakan yang boleh adalah yang tidak menimbulkan syahwat.” (Al-Fikih Ala Madzahib Al-Arba’ah, Juz 2 H. 42)

Pandangan Al-Ghazali ini juga disitir oleh Syekh Khatib Al-Syirbini, dikatakan;

وَفِي الْإِحْيَاءِ: التَّفْرِقَةُ بَيْنَ أَرْبَابِ الْأَحْوَالِ الَّذِينَ يَقُومُونَ بِوَجْدٍ فَيَجُوزُ – أَيْ بِلَا كَرَاهَةٍ، وَيُكْرَهُ لِغَيْرِهِمْ. قَالَ الْبُلْقِينِيُّ: وَلَا حَاجَةَ لِاسْتِثْنَاءِ أَصْحَابِ الْأَحْوَالِ؛ لِأَنَّهُ لَيْسَ بِاخْتِيَارٍ فَلَا يُوصَفُ بِإِبَاحَةٍ وَلَا غَيْرِهَا اهـ. 

“Dalam Ihya’ (Ulum Al-Din) dibedakan antara gerakan orang yang muncul sebab mabuk cinta (kepada Allah) dengan orang yang bergerak tanpa ada getaran cinta. Namun menurut Al-Bulqini yang demikian tidak perlu dibedakan, karena gerakan tersebut sifatnya reflektif, sehingga tidak bisa dihukumi boleh atau tidak”. (Mughni Al-Muhtaj, Juz 6 H. 350) 

Maka dari itu, hukum joget saat sholawat diperinci. Ketika muncul karena rasa cinta yang membara atau gerakan yang reflektif, maka diperbolehkan. Namun jika gerakannya bersifat erotis dan tidak elok, maka ini diharamkan.

Adapun terkait jogetnya seorang wanita, maka ini sudah jelas keharamannya. Maka seyogyanya menjaga adab ketika bersholawat, gerakan badan jangan sampai mengotori sucinya majlis dzikir. 

Demikian jawaban atas pertanyaan apakah boleh bersholawat sambil joget? Semoga bermanfaat.

BINCANG SYARIAH