Benarkah Arab Saudi Menghijau Tanda Kiamat?

Benarkah Arab Saudi Menghijau Tanda Kiamat?

Akhir-akhir ini publik digegerkan dengan video atau foto yang beredar bahwasanya tanah Mekkah  itu menjadi subur dengan dipenuhi padang rumput yang hijau, banyak yang mengaitkan fenomena ini dengan pertanda akhir zaman. Lalu benarkah Arab Saudi menghijau tanda kiamat?

Benarkah Arab Saudi Menghijau Tanda Kiamat?

Dalam persoalan kiamat, sejatinya Allah yang mengetahui segalanya, termasuk masalah kiamat. Namun, persepsi yang menyebutkan Arab Saudi menghijau tanda kiamat bertendensikan pada Hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam Sahihnya. Beliau menuliskan;

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ. حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ (وَهُوَ ابْنُ عبد الرحمن القارئ) عَنْ سُهَيْلٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ؛ إن رسول الله صلى الله عليه وسلم قَالَ: لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَكْثُرَ الْمَالُ وَيَفِيضَ. حَتَّى يَخْرُجَ الرَّجُلُ بِزَكَاةِ مَالِهِ فَلَا يَجِدُ أَحَدًا يَقْبَلُهَا مِنْهُ وَحَتَّى  تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا

“Dan Telah menceritakan kepada kami [Qutaibah bin Sa’id] Telah menceritakan kepada kami [Ya’qub bin Abdurrahman Al Qari] dari [Suhail] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: 

“Tidak akan terjadi hari kiamat, sebelum harta kekayaan telah tertumpuk dan melimpah ruah, hingga seorang laki-laki pergi ke mana-mana sambil membawa harta zakatnya, tetapi dia tidak mendapatkan seorang pun yang bersedia menerima zakatnya itu. 

Dan sehingga tanah Arab menjadi subur Makmur kembali dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai.” (HR Imam Muslim, No. 1012 Juz 2 halaman 701) 

Ketika membahas ayat ini, Komentator dalam anotasinya menyatakan;

قَوْلُهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ (حَتَّى تَعُودَ أَرْضُ الْعَرَبِ مُرُوجًا وَأَنْهَارًا) مَعْنَاهُ وَاللَّهُ أَعْلَمُ أَنَّهُمْ يَتْرُكُونَهَا وَيُعْرِضُونَ عَنْهَا فَتَبْقَى مُهْمَلَةً لَا تُزْرَعُ وَلَا تُسْقَى مِنْ مِيَاهِهَا وَذَلِكَ لِقِلَّةِ الرِّجَالِ وَكَثْرَةِ الْحُرُوبِ وتراكم الفتن وَقُرْبِ السَّاعَةِ وَقِلَّةِ الْآمَالِ وَعَدَمِ الْفَرَاغِ لِذَلِكَ والِاهْتِمَامِ بِهِ

“Mengenai makna kembali menjadi penuh dengan tumbuhan dan sungai-sungai, “Maknanya adalah bahwasanya mereka meninggalkan dan enggan (mengurusnya), sehingga tanah tersebut terabaikan, tidak ditanami juga tidak disirami dengan air. 

Hal itu disebabkan oleh sedikitnya kaum pria, banyaknya peperangan, fitnah yang terus-menerus terjadi, dekatnya Kiamat, pendeknya cita-cita dan tidak adanya kesempatan dan perhatian untuk hal itu.” (Imam Al-Nawawi, Al-Minhaj Syarh Sahih Muslim  Juz 7 Halaman 97) 

Imam Al-Suyuthi dalam anotasinya mengutip pandangan Imam al-Nawawi di atas, kemudian menambah keterangan hadis ini dengan mengutip pendapatnya Al-Qurthubi dengan mengatakan bahwasanya; 

“Orang Arab itu memiliki kebiasaan berpelancong dengan pelbagai alasan, hanya saja mereka tetap menyibukkan diri dengan bercocok tanam dan mengelola perairan”. (Imam Al-Suyuthi, Syarh Al-Suyuthi ala Muslim, Juz 3 Halaman 84)

Komentator hadis kontemporer (syarih al-hadis), Prof Dr Musa Syahin (Anggota Majma’ Buhuts dan Kementerian Wakaf Mesir), ketika membahas hadis ini menjelaskan bahwasanya tanah yang dimaksud hadis di atas adalah saudi Arabia, bukan Jazirah Arab secara keseluruhan. Beliau mengatakan; 

“Yang dimaksud hadis di atas adalah Saudi Arabia saja, bukan Jazirah Arab secara keseluruhan. Karena di selain Saudi Arabia itu beberapa sudah subur sedari dulu, seperti halnya yang disampaikan oleh Doktor Fakhri dalam bukunya yang berjudul Dirasat fi tarikh syarq al-qadim tentang Yaman di eranya kaum Saba’.” (Profesor Musa Syahin Lasyin, Fath al-Mun’im Syarh Sahih Muslim, Juz 4 Halaman 342).

Dengan demikian bisa diketahui bahwa hijaunya rumput tanah Mekkah ialah salah satu tanda mendekati hari kiamat. Namun belum tentu fenomena yang sedang beredar sekarang merupakan indikasi realisasi hadis di atas, sebab menurut ahli itu bisa jadi buatan teknologi dan bahkan fenomena ini sifatnya temporal saja.

Melansir keterangan dari Detik.com bahwa fenomena ini diakibatkan oleh curah hujan yang tinggi akibat adanya upper depression atau depresi lapisan atas pada sudut yang tidak biasa di daratan Mesir dan menuju ke bagian utara. 

Depresi merupakan sistem tekanan rendah yang terjadi ketika cuaca didominasi kondisi tidak stabil. Sedang dalam anotasi Hadis dijelaskan bahwa alasannya adalah sudah tidak lagi digunakan sebagai tempat bercocok tanam, tentunya ini berbanding terbalik. 

Menurut Haramain Sharifain pun  pemandangan hijau di Saudi itu diperkirakan akan kembali gersang dan tandus setelah musim penghujan mereda. Saudi yang terletak di kawasan Timur Tengah memiliki iklim gurun yang gersang, dengan biasanya hujan mengguyur ‘hanya’ selama 2-3 hari setiap tahunnya. 

Hanya saja tetap yang tahu atas kebenaran ini adalah Allah swt semata. Maka dari itu, mari perbanyak amal baik dan menyelesaikan hak Allah dan hak sesama. Tetap waspada, dan perbanyak amal saleh. Wallahu a’lam. 

BINCANG SYARIAH