ALLAH SWT berfirman, “Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik (surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak (pula) kehinaan. Mereka itulah penghuni surga, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Yunus [10] : 26)
Dalam ayat yang lain Allah SWT berfirman, “..Dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah SWT menyukai orang-orang yang berbuat baik.” (QS. Al Baqarah [2] : 195)
Dalam dua ayat ini Allah SWT memberikan petunjuk kepada kita bahwa Dia mencintai hamba-hamba-Nya yang berbuat baik. Nah, berbuat baik seperti apa? Yaitu perbuatan baik yang diniatkan lillaahitaala. Kebaikan yang dilakukan dengan mengejar ridho Allah SWT. Kebaikan yang dilakukan dengan maksud supaya semakin dekat dengan Allah SWT. Inilah puncak kebaikan.
Karena ada juga orang yang berbuat baik supaya dianggap baik oleh orang lain. Ada yang berbuat baik supaya orang lain berhutang budi. Begitu banyak orang yang berbuat baik bukan dengan kebaikan yang asli, karena kebaikan yang asli murni hanya satu yaitu kebaikan yang tulus tanpa pamrih kecuali hanya mengharap perhatian dari Allah SWT. Tetaplah berbuat baik meskipun orang lain tidak peduli pada kebaikan kita. Karena Allah SWT senantiasa peduli pada sekecil apapun kebaikan yang dilakukan oleh hamba yang beriman kepada-Nya.
Oleh : KH Abdullah Gymnastiar