Ada berbagai kisah menarik di balik kehidupan mahasiswa Indonesia yang belajar di Turki. Salah satunya adalah Aswar Anas, mahasiswa di Universitas Kastamonu yang didaulat jadi imam shalat tarawih di Turki.
Anas merupakan hafiz Al Qur’an 30 juz yang sudah dihafal sejak usia 14 tahun. Sebelum kuliah di Turki, Anas merupakan seorang siswa Pesantren Terpadu Darul Quran Mulia di Bogor.
Jelang bulan suci Ramadhan, pemuda lajang ini sudah didaulat untuk menjadi imam tarawih di Masjid Kara Mustafa Pasya. Masjid berada di kota Kastamonum, yang berjarak sekitar empat jam dari ibu kota Ankara.
Terdapat 44 mahasiswa dan mahasiswi Indonesia yang menuntut ilmu di Universitas Kastamonu. Anas sendiri lulus ujian masuk Universitas Kastamonu yang diselenggarakan di Jakarta pada 2015 lalu.
Pada 2016 lalu, Anas menjadi imam shalat tarawih di Masjid Suci Darende, tidak jauh dari tempatnya menetap di Kastamonu. Padahal, di Turki sendiri, jadi imam shalat tarawih sesuatu yang istimewa.
Ada kualifikasi khusus yang dipersyaratkan untuk menjadi imam. Namun, Anas sangat memenuhi kualifikasi tersebut. Anas semakin dikenal di sana, terutama karena jarang orang asing jadi imam di masjid-masjid Turki.
Tahun ini, Anas akan menjadi imam tarawih hatim atau akan menamatkan 30 juz Al Quran selama bulan Ramadhan, atau satu juz tiap malam. Masyarakat Kastamonu yang religius sangat suka dengan kehadiran Anas.
Tampaknya, mereka meyakini kalau imam tarawih ini akan menjadi imam rumah tangga yang baik. Buktinya, beberapa orang tua Turki menawarkan putrinya untuk menjadi pendamping hidup bagi Anas, sang mahasiswa dan imam tarawih.
Selain dikenal sebagai imam tarawih, Anas merupakan Ketua MPA Perhimpunan Pelajar Indonesia Kastamonu Turki. Ia giat pula berbisnis untuk memenuhi kehidupannya, dengan berbagai usaha sedang ditekuninya.
Tentu, mahasiswa-mahasiswa seperti Anas ini yang menjadi duta bangsa. Sebab, kehadirannya tentu sekaligus mengharumkan nama Indonesia di pergaulan bangsa bangsa di dunia.