SUATU ketika Ibrahim bin Adham ditanya oleh seseorang, “Ada apa dengan kami, mengapa kami telah berdoa tetapi Allah tidak menerima doa kami, padahal Allah berfirman, ‘Aku mengabulkan doa orang yang bermohon, apabila dia berdoa kepada-Ku’?” (Qs al-Baqarah [2]: 186).
Ibrahmin bin Adham menjawab, “Karena hatimu telah mati.” Orang itu bertanya lagi, “Apa yang menyebabkan hati mati?” Jawab Ibrahim bin Adham, “Delapan hal yang menyebabkan hati dapat mati:
(1) engkau mengetahui kewajibanmu kepada Allah namun tidak melaksanakan kewajiban itu,
(2) engkau membaca Alquran tetapi tidak memperhatikan azab yang telah dijanjikan-Nya,
(3) engkau mengatakan mencintai Rasulullah Saw tetapi tidak mengikuti sunahnya,
(4) engkau mengatakan takut mati tapi tidak mempersiapkan diri untuk mati,
(5) Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya setan adalah musuhmu, maka perlakuan dia sebagai musuhmu.” Qs Fathir [35]: 6), tetapi engkau malah meminta pertolongannya dalam bentuk maksiat. Kamu begitu patuh kepadanya,
(6) engkau mengatakan takut kepada api neraka tetapi menggiring tubuh masuk ke dalam api neraka,
(7) engkau mengatakan mencintai surga tetapi tidak berbuat untuk surga,
(8) apabila engkau bangun dari tidurmu, engkau lemparkan dosa-dosamu ke belakang dan engkau buka dosa-dosa orang lain di hadapanmu. Dengan kata lain, kamu sibuk mencari aib saudaramu, tetapi kamu tidak mau melihat aibmu sendiri.
Karena itu, Tuhanmu tidak menyukaimu. Maka bagaimana mungkin Dia mengabulkan doamu?” [Imam Al-Ghazzali]