Davy van den Berg bermain sepak bola di PSV sepanjang masa mudanya dan kemudian bermain sepak bola di FCUtrecht selama tiga setengah tahun menyatakan telah memeluk agama Islam.
Kemunculan berita ini terkuak setelah sebuah video menampilkan pemain PEC Zwolle ini sedang membaca Al-Quran di stadion PEC Zwolle yang kemudian viral.
Pesepakbola profesional berusia 23 tahun Davy van den Berg (kini mananya menjadi Dawood) telah masuk Islam. Kematian ibunya benar-benar menjungkirbalikkan hidupnya (saat itu berusia 15 tahun). Oleh karena itu, pesepakbola profesional asal PEC Zwolle tersebut telah masuk Islam. “Aku sudah lama membodohi diriku sendiri.” kata Davy pada Stentor.
Kematian Ibu
Pada tahun 2015, ketika Davy berusia 15 tahun, dia mengunjungi ibunya yang sakit di rumah sakit pada pagi hari. Dia telah batuk darah beberapa saat sebelumnya.
Pihak keluarga berasumsi tidak ada yang serius, sehingga Davy segera pulang setelah kunjungan tersebut untuk melanjutkan belajar. Ibunya mengucapkan semoga sukses dengan studinya dan mengucapkan kata-kata terakhirnya kepada Davy.
Dia meninggal mendadak karena penyakit serius. Davy sendiri tidak pernah bisa mengucapkan selamat tinggal kepada ibunya.
Perjalanan saya menuju Islam dimulai dengan rasa sakit karena kehilangan ibu saya, mendorong saya untuk mencari jawaban tentang kehidupan, kematian, dan apa yang akan terjadi selanjutnya.
Kematian ibunya bahkan menjungkirbalikkan kehidupan keluarganya. Ayahnya bekerja penuh waktu dan saudara perempuannya melakukan pekerjaan rumah tangga.
Dia banyak bertanya pada dirinya sendiri pertanyaan-pertanyaan tertentu dalam hidup seperti “apa yang akan terjadi setelah kehidupan?”
Kebetulan ia juga berhubungan dengan banyak teman nya yang beragama Islam.“Saya menghabiskan banyak waktu bersama mereka karena kami memiliki norma dan nilai yang sama.”
Pengaruh Teman Muslim
Pencariannya dimulai setelah kematian ibunya, yang meninggal ketika dia berumur lima belas tahun. “Saya tidak terlalu suka keluar rumah, saya tidak pernah merokok atau minum alkohol,” katanya kepada De Stentor.
Pada masa sulit itu, seorang teman Muslim memutar bacaan Al-Quran di mobilnya, dan hal itu sangat berkesan baginya. Tidak hanya itu, akibat bacaan Al-Quran inilah wasilah dia akhirnya tertarik Islam.
Setelah berbincang dengan temannya, Davy memutuskan untuk mati sebagai seorang Muslim . “Saya kemudian secara resmi pindah agama.”
Sejak saat itu, Davy mengaku menemukan kedamaian. “Adikku bahkan mengunjungiku selama satu hari dalam minggu ini dan ikut berpuasa.”
Di PEC mereka hanya mengetahui bahwa Davy sudah Muslim. Terkadang ia juga shalat bersama dengan Muslim lainnya.
“Saya semakin sering bertemu dengan orang-orang yang tidak melakukan hal tersebut, yang seringkali beragama Islam. Saya menghabiskan banyak waktu bersama mereka, bukan karena keyakinan mereka, namun karena kami memiliki norma dan nilai yang sama.”
Pada titik tertentu Van den Berg menyadari bahwa Islam sangat cocok untuknya. Dia membaca Al-Quran, sholat 5 kali sehari dan berpartisipasi dalam Ramadhan.
Namun dia tidak terlalu berani keluar, karena katanya takut dengan reaksi orang lain. Namun, setelah berbincang dengan temannya, ia memutuskan untuk tetap hidup sebagai seorang Muslim.
“Bagi saya, penting untuk meninggal sebagai seorang Muslim, itulah sebabnya saya memutuskan untuk pindah agama secara resmi dengan menyatakan bahwa saya beriman kepada Allah,” kata Van den Berg di De Stentor.
Dia mengatakan bahwa sekarang semua orang “sebenarnya menerima” bahwa dia adalah seorang Muslim. Dia juga berpartisipasi pada Ramadhan lalu.
Van den Berg juga berpartisipasi dalam Ramadhan . “Kedengarannya gila, tapi terlalu berlebihan untuk memperkirakan betapa sulitnya Ramadhan,” yakinnya.
“Anda merasa cukup ringan, tapi itu menyenangkan saat berolahraga. Apalagi sedikit tidur, bangun malam untuk makan menjelang magrib bikin susah,’ ujarnya mengenang awal awal memulai Ramadhan.
Dia merasa sudah merasa sepenuhnya Muslim, tapi bagaimana mengungkapkannya? Tidak, itu tetap sulit untuk waktu yang lama. “Saya membodohi diri sendiri untuk waktu yang lama. Saya memikirkan reaksi orang lain.”
Membagikan kabar kemusliman adalah hal tersulit bagi Davy, terutama pihak keluarga. “Awalnya, saya sholat dalam pengasingan. Sekarang, mereka menghormati pilihan saya, memahami dampak positif Islam terhadap hidup saya. Saya dengan bangga memeluk identitas Muslim saya, tidak takut mati, dan berdedikasi untuk melayani Tuhan Yang Maha Esa.”
Bacaan Al-Quran
Kemusliman Davy terungkap di publik setelah sebuah rekaman yang menampilkannya membaca Al-Quran dibagikan di media sosial. Dalam video tersebut, pesepakbola berusia 22 tahun itu melantunkan ayat Surah An-Nazi’at (79) Al-Quran dengan suara merdu.
Nampaknya, hanya beberapa bulan ia memeluk Islam, Davy telah menghafal sejumlah ayat Al-Quran. Video ini membuat para penggiat media sosial terkesan.
Lahir pada bulan Februari 2000, Davy adalah pesepakbola profesional Belanda yang bermain sebagai gelandang untuk klub Eerste Divisie PEC Zwolle.
Davy van den Berg memulai karir bermainnya di PSV Eindhoven saat remaja pada tahun 2008. Pada tahun 2019 ia pergi ke Utrecht II bermain sebagai gelandang.
Dia saat ini bermain di PEC Zwolle, setelah menandatangani kontrak dua tahun dengan tim tersebut musim panas lalu.*