BAGAIMANA kabar Anda hari ini setelah beraktifitas memenuhi kebutuhan duniawi? Apakah hasil usaha dunia sesuai harapan?
Saudaraku, jangan sampai kita terlena oleh dunia. Mengejar dan memburu segala hal materi di dunia ini yang padahal tidak akan kita bawa masuk ke liang kubur. Jangan ‘ngoyo’ mengejar dunia. Semua akan kita tinggalkan. Ya, semua yang ada di dunia akan kita tinggalkan. Hanya amalan yang mengikuti kita ke alam kubur.
Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah mengatakan, cinta dunia tidak lepas dari tiga hal; kesedihan yang terus menerus, kelelahan yang terus menerus, dan kerugian yang tidak ada habisnya.
Jangan biarkan jasad kita terpaku dan lelah hanya mengejar dunia. Pergi mengais dunia pada pagi buta. Bergulat dan menantang waktu seharian untuk mendapatkan dunia. Lalu pulang di akhir hari dengan jasad yang kelelahan. Setiap hari demikian, seakan kita akan hidup selama-lamanya di dunia. Setiap hari mengais dunia dan menjadikannya sebagai bekal untuk hidup besok dan lusa kita. Ya, seakan-akan kita memastikan besok kita masih bernafas di dunia. Subhanallah.
Bila dunia terluput dari kejaran kita, kita pun sedih. Kita tangisi dengan sedih mendalam apa yang tak kita raih. Hidup merana seakan tak ada satupun kebaikan yang Allah pernah beri. Bila kita dapatkan satu bagian dunia, kita bahkan bersedih mengapa hanya satu yang kita dapat, bukan dua atau lebih? Dan kesedihan ini tak akan pernah berujung karena dunia di hati pemburunya tak pernah ada tepi. Sementara jasad semakin menua, kemampuan semakin terbatas, dan waktu semakin hilang tak bermakna..
Berhentilah sejenak. Mari merenung. Seberapa hasil dunia kita pada hari ini? Bertambahkah? Lalu, berapa hasil akhirat kita peroleh hari ini? Bertambahkah? Bandingkan.
Sungguh kasihan diri kita yang menangisi dan mengasihani diri karena duniawi yang luput dari kejaran kita, namun kita tak pernah bersedih dan murung atas kondisi ukhrowi kita,..
Dunia bagi seorang muslim bukanlah tujuan hidupnya. Akhiratlah yang menjadi tujuan hidup kita. Kebahagiaan akhirat adalah kebahagian hakiki dan kekal. Kejar dan raihlah dunia sebatas kebutuhan kita. Dunia ini tidak haram, namun membatasi kemampuan dan waktu kita untuk dunia semata jelaslah bukan yang dibolehkan oleh agama. Adapun di dunia semua adalah fana. Akan musnah. Bahkan termasuk kesedihan maupun kebahagiaan di dunia.
Mari ubah sudut pandang kita tentang dunia. Jangan sampai dunia melenakan kita dari tujuan Allah Azza Wa Jalla menghidupkan kita di dunia.
Allahu A’lam.