Ka’bah adalah tempat paling suci dari semua situs Islam di dunia. Bangunan itu terletak di pusat Masjid al-Haram Makkah, Arab Saudi.
Posisinya sebagai kiblat, mengharuskan umat Islam di seluruh penjuru dunia menghadap ke Ka’bah saat menunaikan shalat. Berikut adalah beberapa fakta tentang Ka’bah yang mungkin jarang diketahui orang, seperti dilansir laman World Bulletin:
Ka’bah telah direkonstruksi berulang kali
Ka’bah pernah mengalami kerusakan akibat bencana alam seperti banjir dan juga faktor-faktor lainnya, sehingga membuatnya dibangun ulang beberapa kali. Kebanyakan sejarawan mengklaim bahwa Ka’bah telah direkonstruksi sekitar 12 kali. Renovasi terakhir terjadi pada 1996 dengan menggunakan teknologi terbaru untuk memperkuat bangunan tersebut dari bencana. Menurut keyakinan Islam, ada beberapa nabi yang turut berpartisipasi dalam pembangunan Ka’bah. Mereka adalah Nabi Adam AS, Nabi Ibrahim AS, Nabi Ismail AS, dan Nabi Muhammad SAW.
Warna kiswah Ka’bah tidak selalu hitam
Kiswah adalah kain hitam yang menutupi Ka’bah. Tapi tahukah Anda bahwa kain pelindung bangunan suci itu tidak selalu berwarna hitam seperti yang biasa kita saksikan sekarang?
Tradisi menutupi Ka’bah dengan kiswah dimulai pada masa pemerintahan Bani Jurhum (salah satu suku tertua di Arab). Kemudian, Nabi Muhammad SAW melapisi Ka’bah dengan kain putih dari Yaman. Sepeninggal Rasulullah SAW, kiswah yang digunakan pada masa pemerintahan para khalifah Islam cukup variatif warnanya. Di antaranya adalah kiswah merah, hijau, dan putih. Pemerintah Dinasti Abbasiyah akhirnya memutuskan warna hitam untuk mengakhiri perubahan warna kiswah yang terlalu sering itu. Sejak itulah, kiswah hitam terus digunakan untuk menutupi Ka’bah sampai sekarang.
Bentuk Ka’bah telah berubah
Ka’bah awalnya berbentuk huruf latin D kapital, sesuai dengan pondasi yang diletakkan oleh Nabi Ibrahim AS. Setelah berabad-abad berikutnya, desain bangunan suci itu berubah menjadi bentuk kubus saat dibangun ulang oleh suku Quraisy, sebelum datangnya risalah Islam yang dibawakan Rasulullah SAW.
Perubahan bentuk Ka’bah pada masa itu terjadi dikarenakan orang-orang Quraisy tidak mampu membangun kembali keseluruhan struktur bangunannya, karena kekurangan dana. Ruang yang ditinggalkan disebut Hatim sekarang – ditandai dengan dinding kecil.
Ka’bah dulu memiliki lebih dari satu pintu
Pada mulanya, Ka’bah memiliki dua pintu. Yang satu digunakan sebagai pintu masuk, sedangkan yang lainnya adalah pintu keluar. Tak hanya itu, Ka’bah dulu juga mempunyai jendela pada salah satu dindingnya. Ka’bah yang kita saksikan sekarang hanya memiliki satu pintu dan tanpa jendela, meskipun ada pintu lainnya yang terdapat di dalam bangunan itu yang digunakan sebagai akses menuju atap.
Apa saja yang ada di dalam Ka’bah?
Bagian interior Ka’bah ditopang oleh tiga tiang, dengan sebuah lentera yang menggantung di antara ketiganya. Di atas lantai, di antara tiang-tiang itu itu, ada meja kecil untuk tempat parfum. Sejumlah plakat terlihat menggantung di dinding dalam Ka’bah, mengingatkan kita kepada para penguasa yang pernah memperbaiki bangunan suci umat Islam tersebut. Pada bagian atas dinding dalam Baitullah itu, membentang kain hijau yang disulam dengan ayat-ayat Alquran. Sementara, di bagian kanan pintu masuk Ka’bah, terdapat pintu emas yang disebut Bab at-Taubah, yang membuka akses tangga menuju atap