Menangis termasuk perbuatan yang dikenal sebagai salah satu ekspresi batin bagi manusia. Banyak faktor yang membuat orang menangis. Kadang seseorang menagis karena datangnya sebuah kondisi yang memilukan, seperti wafatnya orang tua, tidak lulus ujian, atau tidak jadi bersanding dengan pujaan hati.
Kadang menangis juga terjadi karena berada dalam kondisi begitu bahagia, yang dikenal sebagai terharu. Contohnya misalnya, anak kita menjadi juara kelas, terharu melihat fakir miskin bahagia, atau mendengar kabar bahwa teman yang dulunya sakit parah sudah sembuh total.
Namun perlu diketahui bahwa semua tangisan tadi bila didasari atas ketakutan pada Allah SWT niscaya kita akan mendapatkan keutamaan. Sayyid Muhammad bin ‘Alwi al-Maliki mengkompilasikan satu bab khusus berisi hadis-hadis tentang menangis karena takut kepada Allah (al-buka’ min khosyyatillah). Ini seperti disebutkan dalam kitab Khoshois al-Ummah al-Muhammadiyah,
pertama; dari sahabat Anas Bin Malik, nabi bersabda;
4367- عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ , رَضِيَ الله عَنْهُ ، قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم : عَيْنَانِ لاَ تَمَسُّهُمَا النَّارُ أَبَدًا : عَيْنٌ بَاتَتْ تَكْلَأ الْمُسْلِمِينَ فِي سَبِيلِ الله ، وَعَيْنٌ بَكَتْ مِنْ خَشْيَةِ الله .
Rasulullah bersabda; dua mata yang selamanya tidak akan disentuh oleh api neraka yakni mata yang semalaman menjaga kaum muslimin di peperangan dan mata yang menangis karena takut pada Allah (Ahmad bin Abi Bakar al-Bushiry, Ittihaf al-Kiyaroh al-Maharoh Bi Zawaid al-Masanid al-Asyaroh, j. 5 h. 125).
Kedua; dari sahabat Abu Hurairah, nabi bersabda;
7667- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ رَفَعَهُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لاَ يَلِجُ النَّارَ أَحَدٌ بَكَى مِنْ خَشْيَةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَتَّى يَعُودَ اللَّبَنُ فِي الضَّرْعِ ، وَلاَ يَجْتَمِعُ غُبَارٌ فِي سَبِيلِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَدُخَانُ جَهَنَّمَ فِي مِنْخَرَيْ مُسْلِمٍ أَبَدًا.
Seseorang yang menagis karena takut pada Allah Tidak akan pernah masuk neraka sampai susu kembali ke dalam kantong kelenjar susu binatang dan selamanya tidak akan berkumpul antara debu yang ada dalam peperangan dengan asap api neraka jahanam pada hidung orang muslim. (al-Hakim, al-Mustadrak ‘ala as-Shahihayn
Ketiga; dari Hasan, Nabi Saw. bersabda;
825 – عن الحسن قال : « ما اغرورقت عين بمائها إلا حرم الله جسدها على النار فإن سالت على خد صاحبها لم يرهق ، وجهه قتر ولا ذلة أبدا وليس من عمل إلا له وزن وثواب إلا الدمعة فإنها تطفئ بحورا من النار ، ولو أن رجلا بكى من خشية الله تعالى في أمة من الأمم لرجوت أن ترحم تلك الأمة ببكاء ذلك الرجل »
Tidak ada mata yang dipenuhi oleh cucuran air kecuali Allah haramkan jasadnya atas api neraka, dan bila air mata itu mengalir pada pipinya maka wajahnya tidak akan pernah ditimpa kesusahan dan kehinaan, tidak ada perbuatan yang tidak ada nilai dan pahalanya kecuali tetesan air mata karena tetesan itu dapat memadamkan lautan api neraka, dan andaikan ada seseorang yang menangis karena takut pada Allah ta’ala di antara satu umat dari berbagai umat di dunia niscaya aku akan menyangi umat itu karena tangisanya. (al-Baihaqi, Syu’ab al-Iman)
Keempat; dari sahabat Abu Hurairah, nabi bersabda;
660 – عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
Rasulullah bersabda; Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: (1) imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid,(4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allâh, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh.’ (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allâh dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.(al-Bukhari, Shahih al-Bukhari, j. 1 h. 133).
Kelima; dari sahabat ‘Umamah, ‘Uqbah berkata;
22665- عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، قَالَ: قَالَ عُقْبَةُ بْنُ عَامِرٍ قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ مَا النَّجَاةُ قَالَ امْلِكْ عَلَيْكَ لِسَانَكَ وَلْيَسَعْكَ بَيْتُكَ وَابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ.
‘Uqbah Bin ‘Amir berkata; saya bertanya; wahai Rasulullah bagaimana acaranya untuk mendapatkan keberhasilah itu? Beliau menjawab: tahanlah lisanmu(agar hanya kebaikan yang keluar darinya), hendaklah rumahmu memberikan keluasan kepadamu(kenyamanan bagimu), dan menagiskah atas segala kesalahanmu (Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad. j. 8 h. 431)
Wallahu A’lam