Iktikaf Bisa Juga di Selain Bulan Ramadan

Iktikaf Bisa Juga di Selain Bulan Ramadan

Selama ini bisa jadi kita tahu bahwa iktikaf itu hanya ada di bulan Ramadan. Perlu diketahui bahwa iktikaf di masjid bisa juga di luar bulan Ramadan. Beberapa ulama berdalil dengan keumuman ayat,

وَأَنتُمْ عَٰكِفُونَ فِى ٱلْمَسَٰجِدِ

“… sedang kamu beriktikaf di dalam masjid.” (QS. Al-Baqarah: 187)

Syekh Al-Albani rahimahullah berpendapat hukumnya sunah dan berpahala jika melakukan ibadah iktikaf di bulan Ramadan dan di selain bulan Ramadan. Beliau rahimahullah berkata,

الاعتكاف سنة في رمضان وغيره من أيام السنة

Iktikaf hukumnya sunah di bulan Ramadan dan selain bulan Ramadan pada hari-hari setahun.” (Lihat Qiyamu Ramadhan)

An-Nawawi rahimahullah menyatakan ijma‘ akan sunahnya iktikaf. Beliau rahimahullah berkata,

الاعْتِكَافُ سُنَّةٌ بِالإِجْمَاعِ وَلا يَجِبُ إلا بِالنَّذْرِ بِالإِجْمَاعِ , وَيُسْتَحَبُّ الإِكْثَارُ مِنْهُ

Iktikaf hukumnya sunah secara ijma’ dan hukumnya wajib jika bernazar. Disunahkan memperbanyak iktikaf.” (Al-Majmu’, 6: 501)

Beberapa ulama lain berpendapat bahwa iktikaf selain bulan Ramadan hukumnya sekedar mubah. Ibnu Hajar Al-Asqalani rahimahullah berkata,

“والاعتكاف هو في العشر الأواخر من رمضان سنةٌ، وفي غير رمضان جائزٌ”

Iktikaf pada sepuluh akhir Ramadan hukumnya sunah dan selain Ramadan hukumnya boleh.” (Al-Kafiy fi Fiqhi Ahlil Madinah, hal. 131)

Demikian juga Syekh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah yang berpendapat bahwa iktikaf selain Ramadan hukumnya mubah. Beliau rahimahullah berkata,

“المشروع أن يكون في رمضان فقط….. ولكن لو اعتكف الإنسان في غير رمضان لكان هذا جائزًا

Yang disyariatkan adalah iktikaf di bulan Ramadhan saja …. Akan tetapi, jika seseorang melakukan iktikaf di selain bulan Ramadan, hukumnya mubah.” (Fatawa fi Ahkamis Shiyam, hal. 491)

Pendapat yang kami pegang bahwa hukum iktikaf di luar bulan Ramadan hukumnya sunah dan tetap berpahala. Wallahu Ta’ala a’lam

Sebagai catatan, ada ulama yang mempersyaratkan bahwa iktikaf itu harus dibarengi dengan puasa. Pendapat yang kami pegang tidak harus berpuasa. Syekh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelaskan,

فالصواب: أنه لا بأس أن يعتكف وإن كان مفطرًا، ولا بأس أن يكون ليلًا أو نهارًا

Yang lebih rajih adalah tidak mengapa melakukan iktikaf dalam keadaan tidak berpuasa. Boleh dilakukan malam atau siang hari.” (Sumber: https://binbaz.org.sa/fatwas/17377)

Demikian pembahasan singkat ini, semoga bermanfaat.

Penulis: Raehanul Bahraen

Sumber: https://muslim.or.id/75748-itikaf-bisa-juga-di-selain-bulan-ramadhan.html