Sebaiknya anak-anak dilatih berkurban sejak kecil.
Idul kurban telah tiba. Hari raya ini disambut gegap gempita oleh seluruh umat Islam. Betapa tidak, momentum Idul Qurban atau Idul Adha ini berkaitan erat dengan ritual haji dan penyembelihan hewan kurban.
Bagi umat Islam yang berkesempatan melaksanakan ibadah haji, tentu mereka berbahagia karena dapat melaksanakan rukun Islam yang kelima. Bagi umat Islam yang tahun ini belum dipanggil ke Tanah Suci dan dikaruniai keluasan rezeki untuk berkurban, Idul Adha adalah momentum untuk membahagiakan diri serta orang lain.
“Bagi umat Islam yang belum berkesempatan berkurban, Idul Adha akan disambut bahagia karena ada jatah daging kurban yang dikirim ke rumah masing-masing. Jadi, tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berbahagia di Idul Adha,” kata Direktur Aman Palestin-Indonesia, Ustaz Miftahuddin Kamil MA melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu (10/8)).
Ia menambahkan, Idul Adha juga merupakan momentum mengukur kesalehan anggota keluarga. Betapa tidak, kisah turunnya perintah berkurban melibatkan seluruh anggota keluarga Nabi Ibrahim AS seperti dinyatakan oleh Allah SWT dalam Alquran Surat Ash-Shaaffaat ayat 99-111.
Miftahuddin mengemukakan, sebagaimana ibadah-ibadah lain yang harus dibiasakan sejak kecil, alangkah baiknya jika anak-anak dididik berkurban sejak kecil. Salah satu caranya adalah dengan menyediakan satu celengan khusus untuk buah hati kita. “Katakan kepadanya bahwa celengan tersebut harus diisi setiap hari dan pada Idul Qurban akan dibuka dan dibelikan hewan kurban atas namanya. Kalau jumlahnya belum mencukupi untuk membeli hewan kurban, kita bisa mengarahkan buah hati kita untuk bersedekah kurban,” ujarnya.
Menurut Miftahuddin, anak mungkin akan bertanya, “Apakah Sedekah Kurban itu?” Paling tidak ada lima hal yang dapat dijelaskan mengenai sedekah kurban. “Pertama, Sedekah Kurban ialah sedekah daging yang kita laksanakan pada Hari Raya Kurban. Dari segi dalil, dalilnya adalah dalil sedekah,” ujarnya.
Kedua, memang, Sedekah Kurban bukanlah ibadah kurban, tetapi ia dinilai sebagai sedekah wajib bila kita berikan kepada rakyat Palestina yang difatwakan wajib oleh para ulama untuk diberikan sedekah, zakat, dan lain-lain.
Ketiga, pernahkah Sedekah Kurban dilaksanakan oleh Rasulullah SAW? Rasulullah SAW sentiasa bersedekah dan ketika memasuki Hari Raya Qurban, baginda menunaikan ibadah kurban. “Jika kita ingin mencontoh yang dilakukan oleh Rasulullah Saw., berkurban seekor kambing atau sapi secara utuh tentu lebih afdal. Namun jika kondisi finansial kita belum mencukupi, Sedekah Kurban yang nominalnya tidak dibatasi adalah pilihan yang tepat. Dana Sedekah Kurban tersebut akan dikumpulkan dan digabung untuk dibelikan kambing atau sapi dan diberikan kepada rakyat Palestina yang memang lebih membutuhkan,” paparnya.
Keempat, Allah SWT senantiasa akan memberikan rahmat dan barakah-Nya yang luas kepada Muslim yang menunaikan Sedekah Kurban.
Kelima, tidak ada syarat khusus untuk Sedekah Kurban selain niat yang ikhlas untuk membantu atau membahagiakan saudara seiman di Palestina saat Hari Raya Kurban. “Jadi, mari kita jadikan momentum Idul Kurban untuk meningkatkan kesalehan keluarga,” paparnya.