Ini Susunan Amirul Hajj Musim Haji 2015

Amirul Hajj penyelenggaraan ibadah haji 1436H/2015M telah ditetapkan. Sebanyak dua belas orang terpilih untuk menjadi pimpinan tertinggi penyelenggaraan ibadah haji tahun ini. Mereka akan bekerja bersama-sama di bawah komando Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Kedua belas orang yang berasal dari unsur pemerintah dan unsur pimpinan ormas Islam itu adalah: 1. Lukman Hakim Saifuddin, 2. Masdar Farid Mas’udi, 3. Syamsul Anwar, 4. Achmad Gunaryo, 5. Muhyiddin Junaidi, 6. Jihaduddin, 7. Yusnar Yusuf, 8. Abdul Mu’thi Nurhadi, 9. Maman Abdurrahman, 10. Ahmad Satori Ismail, 11. Agus Sartono, dan 12. Chairul Radjab Nasution.

Untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas Amirul Hajj, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Ditjen PHU) mengadakan rapat koordinasi dengan Amirul Hajj di Kantor Kementerian Agama, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Rabu (26/08). Dalam kesempatan itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan bahwa Amirul Hajj memegang peranan penting dan strategis dalam penyelenggaraan ibadah haji secara keseluruhan. “Amirul Hajj merupakan elemen tertinggi dalam unsur penyelenggaraan ibadah sekaligus strategis, karena memegang peranan penting dalam hal kebijakan secara keseluruhan,” kata Menteri Lukman.

Sementara itu, Dirjen PHU Abdul Djamil menjelaskan bahwa Amirul Hajj bertugas antara lain melakukan hubungan kenegaraan dalam tataran politik dan menyusun rencana program untuk mencapai tujuan dan misi haji secara keseluruhan. Selain itu Amirul Hajj juga bertugas dalam menjaga kelestarian nilai-nilai haji dalam kaitannya dengan sosial kemasyarakatan.

Indonesia setiap tahunnya mengirimkan 211.000 jemaah haji. Karena adanya kebijakan pemotongan kuota 20 persen, dalam tiga tahun terakhir jemaah haji Indonesia hanya berjumlah 168.800. Namun demikian, jumlah ini adalah yang terbesar di banding seluruh negara pengirim jemaah haji.

Sekira dalam setiap tahunnya ada seratus lima puluh ribu penduduk Indonesia yang memperoleh kemabruran dalam berhaji, sudah tentu hal itu akan berdampak pada kemajuan bangsa di masa depan. Sebab, nilai-nilai kemabruran itu akan mengejawantah dalam kesalehan dan kebaikan sosial. Hal inilah yang juga menjadi tugas Amirul Hajj untuk terus memikirkan upaya terbaik dalam menghantarkan jemaah memperoleh kemabruran. (rilis/mch/ar)

 

sumber: Portal Kemenag