Inilah Pahala Seorang Muslim Mengajak Orang Lain Masuk Islam

Islam merupakan agama atau ajaran yang inklusif. Tak tertutup atau terbatas pada orang dan strata masyarakat tertentu saja. Di tambah lagi, Islam adalah agama yang ramah, moderat dan penuh kasih sayang. Hal-hal di atas, sudah secara langsung pernah dicontohkan oleh nabi Muhammad SAW dan para sahabat, awal generasi Islam.

Dengan praktik-praktik keislaman yang dijalani dengan baik oleh sebagian besar umat Islam di dunia, membuat banyak orang pula yang dulunya non Islam beralih agama atau masuk ke agama Islam (yang dalam istilah Islam disebut Mualaf). Betapapun ada segelintir orang Islam yang mempraktikan keberislamannya dengan cara kasar, intoleran dan ekslusif, namun gelombang orang mau jadi Mualaf tak terbendung. Karena pada dasarnya Islam itu memberikan rahmat kepada semua alam.

Data yang dirilis oleh Worldometers.info bahwa jumlah penduduk dunia saat ini (2021) diperkirakan mencapai 7.854.965.732 jiwa atau sebesar 7,85 miliar jiwa. Kemudian menurut penelitian yang dilakukan oleh PEW Research Center, agama dengan jumlah pemeluk terbanyak di dunia ialah Kristen (Khatolik dan Protestan) sekitar 2,38 miliar dan kemudian disusul oleh Islam dengan pemeluk mencapai 1,8 miliar. Selebihnya penduduk bumi menganut agama Budha, Hindu, Yahudi dan lainnya

Perkiraan, menurut pernyataan PEW Research Center menyatakan bahwa pada tahun 2075, Islam akan menjadi agama dengan jumlah pemeluk terbanyak di dunia. Faktor utama yang menyebabkan itu karena jumlah kelahiran bayi muslim terus bertambah dan dalam faktu yang bersamaan, jumlah kelahiran bayi non muslim terus menurun. Faktor berikutnya yakni banyaknya non muslim menjadi mualaf.

Sebagai seorang muslim, faktor-faktor di atas harus terus diperjuangkan, khususnya mengajak orang non muslim menjadi mualaf. Upaya ajakan ini sekarang terbantu dengan adanya banyaknya akses informasi yang menjelaskan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Oleh karenanya, sekarang sering kita dengan banyak publik figur dan masyarakat umum yang dibimbing menjadi mualaf.

Perlu diingat juga bahwa yang namanya mengajak orang mengubah keyakinan itu tak bisa dengan paksaan. Mengajak orang jadi mualaf dengan pelan dan ramah pun terkadang masih belum bisa. Itu karena yang sesungguhnya memberikan hidayah (petunjuk) kepada seseorang adalah Allah SWT. Apa yang kita kehendaki, belum tentu dikehendaki Allah. Tetapi apa yang dikehendaki Allah, walaupun kita tak menghendaki pasti akan terjadi.

Nabi Muhammad SAW pun dalam sejarahnya tak mampu mengubah keyakinan pamannya, Abu Thalib dengan masuk Islam. Karena memang itu hak preogatif Allah, bukan makhlukNya. Namun kita sebagai seorang muslim hanya sebagai wasilah (perantara) agar orang non muslim merengkuh cahaya Islam. Tak harus mengajak secara langsung non muslim untuk masuk Islam, cukup kita berbuat baik kepada sesama dan beribadah dengan baik pula kepada Allah bisa jadi jalan orang non muslim tertarik masuk Islam.

Pahala mengajak non muslim jadi mualaf

Upaya-upaya ajakan masuk Islam kepada non muslim tak boleh dengan intimidasi dan kekerasan. Mengajak orang lain berbuat baik saja tak boleh seperti itu, apalagi mau mengajak untuk mengubah keyakinannya. Menggunakan perkataan dan mencontohkan yang baik saja sebenarnya bisa jadi wasilah hidayah Allah.

Namun begitu, upaya yang kita lakukan dalam syiar Islam akan mendapatkan pahala yang tak sedikit. Apalagi seorang muslim mampu jadi wasilah (perantara) non muslim jadi mualaf, pasti akan mendapatkan pahala yang besar kelak di akhirat. Sebagaimana dalam sebuah hadist dari Sahl bin Sa’d, bahwa nabi SAW bersabda:

فَوَاللهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ

وَقَوْلُهُ – صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – لِعَلِيٍّ – رَضِيَ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ -: «لَأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِك رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَك مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ» رَوَاهُ سَهْلٌ عَنْ ابْنِ مَسْعُودٍ

[البجيرمي ,حاشية البجيرمي على الخطيب = تحفة الحبيب على شرح الخطيب ,1/46]

“Demi Allah, Allah Subhanahu wata’ala memberikan hidayah kepada seseorang melalui sebab dirimu, lebih baik untukmu dibandingkan shodaqah unta merah”.

Imam Bujairimi al- Syafi’i dalam kitab Hasyiyah Bujairimi alal Khathib mengomentari hadist di atas dengan mengatakan,

وَخَصَّ الْحُمْرَ بِالذِّكْرِ لِأَنَّهَا أَشْرَفُ أَمْوَالِ الْعَرَبِ.

“Mengapa dalam hadist tersebut yang dicantumkan unta merah? Karena unta merah adalah unta yang paling mulia (paling tinggi harganya) di jazirah Arab”.

Selain pahala yang lebih tinggi dari sodaqoh unta merah, orang muslim yang mengajak kebaikan, terutama mengajak non muslim masuk Islam akan mendapatkan pahala seperti orang yang diajaknya. Artinya pahalanya akan terus mengalir selagi yang diajak itu melakukan kebaikan dan ibadah. Sebagaimana dalam sebuah hadist nabi SAW bersabda:\

مَنْ دَعَا إِلَى هُدًى كَانَ لَهُ مِنَ الأَجْرِ مِثْل أُجُورِ مَنْ تَبِعَهُ لاَ يُنْقِصُ ذَلِكَ لَهُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ (1)

فَفِيهِ عِظَمُ أَجْرِ الدُّعَاةِ إِذَا اهْتَدَى بِدَعْوَتِهِمْ أَقْوَامٌ قَلِيلٌ أَوْ كَثِيرٌ[ الموسوعة الفقهية الكويتية، ٣٢٤/٢٠]

“Barangsiapa mengajak (manusia) untuk mendapat hidayah, maka baginya pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun.”

Hal demikian sangat besar pahala dakwahnya, karen bisa memberi hidayah (pelantara) baik hanya segelintir ataupun orang banyak.

ISLAM KAFFAH