Jemaah haji dari berbagai bangsa mulai memadati kawasan Masjidil Haram, Makkah. Dengan pakaian ihram mereka menunaikan ibadah umroh seperti thawaf dan sa’i yang merupakan rangkaian dari haji.
Pada Jumat (21/8/2015), Bangladesh, Pakistan, Mesir dan China merupakan asal jemaah yang mendominasi ibadah umroh. Mereka dapat dengan mudah dikenali dari atributnya seperti jahitan bendera di kain ihram atau tas.
Masih terlihat ruang cukup terbuka di tempat thawaf sekeliling kakbah maupun lintasan sa’i. Jemaah masih terlihat nyaman melakukan rangkaian ritual ibadah dengan cukup leluasa.
Walau tetap rebutan, jemaah relatif mudah untuk mengecup langsung Hajar Aswad yang dijaga seorang askar. Pun berdoa di multazam dan salat sunnah di Hijir Ismail
Orang-orang, baik yang sedang thawaf wajib atau tidak, bisa dengan mudah salat di sekeliling arena thawaf. Selain salat, mereka ada yang mengaji, berdoa, ataupun berbaring istirahat.
Di tengah-tengah suasana ibadah, proyek renovasi dan perluasan di Masjidil Haram masih terus berlangsung. Tempat thawaf di lantai satu dan dua sudah bisa dilintasi, rencananya proyek ini akan selesai pada tahun 2016 sehingga kuota haji Indonesia sebanyak 211.00 orang akan kembali normal.
Panas di Makkah berkisar antara 44-45 derajat celcius pada siang hari. Jemaah haji Indonesia yang akan bergerak dari Madinah ke Makkah pada tanggal 30 Agustus 2015 nanti diharapkan mengantisipasi hal ini agar ibadahnya tetap terjaga.
Sekali lagi diingatkan kepada para jemaah haji Indonesia jika kelak beribadah di Masjidil Haram agar membawa botol air. Cuaca yang panas berpotensi menyebabkan heat stroke dan dehidrasi. Jika air botol di habis bisa mengisinya dengan zam-zam yang tersedia hampir di seluruh sudut Masjidil Haram.