Jamaah Haji Menyemut di Mina

Jamaah haji Indonesia mulai menyemuti Mina untuk bermabit dan melempar jumrah. Terlepas dari larangan melontar pada pagi hari, sebagian jamaah masih melakukan hal tersebut.

Sejak Selasa (22/8) dini hari, jamaah Indonesia yang telah menyelesaikan mabit di Muzdalifah langsung menuju kawasan jamarat untuk melempar jumrah aqabah. Aliran jamaah Indonesia menuju lokasi itu tak berhenti seiring jamaah dari negara lain juga melaksanakan ritual tersebut.

Memasuki waktu duha, jamaah Indonesia masih nampak berjalan ke arah jamarat. Hal tersebut sedianya bertentangan dengan imbauan PPIH Arab Saudi yang memberi waktu pada siang hari untuk jamaah Indonesia melontar jumrah agar terhindar dari kepadatan

Waktu-waktu tersebut dianggap sebagai waktu afdhal melontar jumrah. Kendati demikian, sebagian jamaah terpaksa berangkat karena mengejar waktu.

Waktu Larangan Lempar Jumrah Jamaah Haji Indonesia
– Selasa, 21 Agustus 2018 (10 Dzulhijah), pukul 06.00-10.30 WAS
– Rabu, 22 Agustus 2018 (11 Dzulhijah), pukul 14.00-18.00 WAS
– Kamis, 23 Agustus (12 Dzulhijjah), pukul 10.30-14.00 WAS

“Bus kloter saya baru berangkat mau jam dua. Jalan dari maktab baru sampai di sini jam segini,” kata Amsori (70 tahun) seorang jamaah dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede pada Senin (21/8) pagi.

Jamaah Indonesia yang tersesat juga mulai menumpuk pagi itu. Supriyatin (60), seorang jamaah asal Medan salah satu yang tersesat itu hari.

“Saya sudah jalan lima jam, tadi pagi terpisah dari rombongan,” kata jamaah asal Medan tersebut di kantor Misi Haji Indonesia di Mina.

Sehubungan banyak jamaah tersesat sudah kesulitan berjalan, sebuah kendaraan roda dua merek Honda keluaran lama digunakan untuk mengantar jamaah tersebut.

Oleh: Fitriyan Zamzami dari Makkah, Arab Saudi

REPUBLIKA