TIDAK ada satu makhluk pun di dunia ini yang sanggup menjamin keberlangsungan rezeki makhluk lainnya. Karena hanya Allah yang mampu melakukan hal tersebut. Dia tahu betul apa yang dibutuhkan para makhluk-Nya. Dia tidak pernah menciptakan satu makhluk pun untuk hidup di dunia ini tanpa memperoleh rezeki.
Jaminan rezeki yang dijanjikan Allah kepada makhluk-Nya bukan berarti memberinya tanpa usaha. Kita harus sadar bahwa yang menjamin itu adalah Allah yang menciptakan makhluk serta hukum-hukum yang mengatur makkhluk dan kehidupannya.
Bukannya manusia telah terikat dengan hukum-hukum yang ditetapkan-Nya? Kemampuan tumbuh-tumbuhan, manusia, dan binatang untuk hidup dan makan adalah bagian dari jaminan rezeki Allah.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Muadz bin Jabal Ra, Rasulullah bersabda, “Allah berkata, ‘Wahai anak Adam, pada saat bermaksiat, hendaknya kamu merasa malu kepada-Ku, sebab Aku malu kepadamu pada hari kiamat. Aku tidak menyiksamu, wahai anak Adam. Bertaubatlah kepada-Ku, maka Aku memuliakanmu seperti kemuliaan para nabi. Wahai anak Adam, janganlah hatimu berpindah dari-Ku. Sebab, apabila hatimu berpindah dari-Ku, Aku akan menghinamu. Maka, tidak ada pertolongan bagimu. Wahai anak Adam, apabila kamu bertemu Aku pada hari kiamat nanti, sementara kamu membawa kebaikan-kebaikan seperti kebaikan penduduk bumi, Aku tidak menerima itu sampai kamu membenarkan janji dan ancaman-Ku. Wahai anak Adam, sesungguhnya Aku Maha Memberi rezeki, dan kamu adalah hamba yang diberi rezeki. Kamu tahu bahwa Aku memenuhi rezekimu, maka jangan tinggalkan ketaatan kepada-Ku hanya karena rezeki. Apabila kamu meninggalkan ketaatan kepada-Ku karena rezeki, Aku pastikan siksaan akan menimpamu. Wahai anak Adam, jagalah lima hal ini. Niscaya kamu mendapatkan surga.” [Chairunnisa Dhiee]