SERINGKALI kita merasa kuat dan hebat manakala kita bisa mengancam, membungkam dan menindas orang yang tak punya kuasa melawan kita. Kita merasa di atas angin dan memandang orang itu sebagai di bawah sandal kita. Baguskah tabiat seperti ini?
Teringatlah saya pada nasehat Imam Husain bin Ali kepada puteranya yang bernama Ali bin Al-Husain: “Anakku, berhati-hatilah engkau, jangan sampai engkau mendzalimi orang yang tak mampu melawanmu dan tak memiliki penolong melawanmu selain Allah SWT.”
Mereka yang tak punya siapa-siapa selain Allah selalu saja dipandang sebelah mata oleh banyak manusia. Tahukah Anda bahwa orang itulah sesungguhnya orang yang paling kuat dan hebat. Balasan atas kedzaliman kepadanya tak bisa diduga dan disangka karena bisa saja datang dari arah yang tak diduga dan diketahui. Orang seperti itu biasanya memiliki para pembantu dan penolong dari kerajaan langit yang kuasanya jauh lebih dahsyat dari pada semua kerajaan bumi.
Satu tetes air mata sedih orang kecil yang mengalir karena kedzaliman orang besar sungguh menjadi satu sebab yang mampu menghancurkan kebesaran orang besar itu. Kapan? Tunggu waktu saja, tidak mungkin tidak. Minta maaflah saat khilaf berbuat dzalim dan gantilah dengan kita berbuat baik kepada orang yang kita sempat berbuat dzalim kepadanya. Salam, AIM. [*]
Oleh :Â KH Ahmad Imam Mawardi