MENGAPA Allah menyampaikan banyak kisah nabi dan umat terdahulu kepada Nabi Muhammad? Dalam al-Qur’an banyak sekali ditemukan kisah sejarah. Allah menyebutkan salah satu tujuannya adalah “untuk memantapkan hatimu” bahwa kebenaran dan kebaikan senantiasa mengantarkan pada hakikat kebahagiaan.
Dalam bahasa para sejarawan: “Orang yang tak pernah membaca sejarah adalah orang yang tak pernah belajar dari sejarah orang lain. Seberapapun panjang usia orang itu, sesungguhnya orang itu sulit untuk menjadi dewasa, karena dia hanya belajar dari usianya sendiri dan tak belajar dari usia orang lain. Usianya hanyalah usia dia sendiri yang tak mengalami pertambahan dengan usia orang lain. Tua itu urusan penambahan usia, dewasa itu urusan penambahan kebijaksanaan diri.”
Dengarkanlah kisah-kisah bermakna yang diceritakan sejarah, selalulah punya waktu untuk belajar dari kehidupan orang lain. Nilai-nilai kebajikan yang ditawarkan sejarah adalah nilai-nilai kemanusiaan yang perlu kita teladani untuk kemudian kita wariskan kepada anak cucu kita. Kisah tentang ketidakbaikan yang disampaikan sejarah harus dibaca sebagai larangan yang wajib ditinggalkan.
Hanya mereka yang membaca sejarah dan mau belajar dari kehidupan orang lain yang paham makna hakiki dari susunan kata “sekolah kehidupan” atau kalimat “dunia dan seisinya adalah hakikat dari sekolah kehidupan.”
Bersekolahlah sepanjang usia, jangan mau menjadi manusia dengan julukan “buta huruf kehidupan.” Belajarlah mulai dari hal paling mendasar, yakni memahami abjad kehidupan, untuk kemudian belajar mengeja dan memaknai kalimat kehidupan itu sendiri. Salam, AIM, Dosen UINSA Surabaya dan pengasuh Ponpes Alif Laam Miim Surabaya. [*]
– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2287269/jangan-mau-jadi-manusia-buta-huruf-kehidupan#sthash.g7rCyc2H.dpuf