Mukjizat Alquran sebenarnya tidak bisa dimungkiri orang musyrik
Pada dasarnya Alquran adalah pedoman bagi kalangan manapun. Alquran menjadi petunjuk sekaligus penuntun banyak orang dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang-benderang. Inilah hal terbesar dari kemukjizatan Alquran.
Petunjuk penciptaan bukanlah jalan untuk mencapai tujuan di mana jin dan manusia diciptakan. Sebab, Allah SWT telah menjadikan jalan itu sebagai salah satu tujuan wahyu Alquran.
وَيَوْمَ نَبْعَثُ فِي كُلِّ أُمَّةٍ شَهِيدًا عَلَيْهِمْ مِنْ أَنْفُسِهِمْ ۖ وَجِئْنَا بِكَ شَهِيدًا عَلَىٰ هَٰؤُلَاءِ ۚ وَنَزَّلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ تِبْيَانًا لِكُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
“(Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Alquran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS An-Nahl: 89)
Kemuliaan dan apa yang disampaikan dalam Alquran menimbulkan pengaruh kepada banyak jiwa termasuk orang musyrik. Mereka yang musyrik tidak bisa menyembunyikan perasaan yang ditimbulkannya pada diri mereka sehingga hal ini memaksa mereka memuji Alquran tanpa menyatakan keimanannya.
Al-Walid bin Al-Mughirah berkata, “Demi Allah SWT, tidak ada orang di dalam dirimu yang lebih tahu tentang syair daripada aku. Aku tidak tahu apakah syair itu bualan atau apakah itu dariku, atau syair jin. Allah SWT seperti mengatakan sesuatu tentang ini. Di bawahnya, dan itu lebih tinggi dari apa yang di atas, dan itu menghancurkan apa yang di bawahnya.”
Cahaya Alquran mampu menembus dan memengaruhi hati orang-orang musyrik. Sampai kemudian mereka memeluk agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW itu. Karena menyadari betapa besarnya kekuatan Alquran, kaum musyrik di zaman Nabi Muhammad SAW melarang penduduk dan para pendatang di Makkah mendengar ayat-ayat suci Alquran.
Meski ada kampanye itu, upaya tersebut gagal. Bangsawan Arab sekelas Thufail bin Amr Ad-Dausy tidak mampu dibujuk untuk menghindari Alquran, walaupun orang Quraisy telah memperingatkannya untuk tidak mendengarkan Rasulullah.
Namun Thufail yang juga dikenal sebagai penyair hebat itu terkesan dengan apa yang disampaikan Nabi Muhammad. Thufail mengatakan bahwa tidak sesuatu yang harus menghalangi dirinya untuk mendengarkan ucapan Nabi Muhammad.
“Jika yang dibawanya baik, aku terima. Dan jika buruk, aku tinggalkan. Rasulullah SAW menawarkan Islam kepadaku dan membaca Alquran. Dan Demi Allah, aku tidak pernah mendengar kata-kata yang lebih baik dari ini…,” kata Thufail.
Sumber: islamweb