Kehidupan Yang Damai dan Penuh Toleransi dalam Al-Qur’an

Salah satu bagian terpenting dari Al-Qur’an adalah bagaimana manusia dapat menjalin hubungan baik dengan seluruh lapisan masyarakat. Karena itu wajah Islam yang paling menonjol adalah tingginya toleransi didalamnya.

Ayat-ayat Al-Qur’an dan hukum syariat didalam Islam semuanya mengatur bagaimana mewujudkan kehidupan damai diantara manusia. Islam membimbing secara detail bagaimana menjalin hubungan dan bertoleransi dengan sesama agama, bahkan dengan yang lain agama.

Pertama, kita akan menyaksikan bagaimana ayat-ayat Al-Qur’an menjadikan asas persaudaraan dan kasih sayang sebagai pondasi hubungan diantara kaum mukminin.

Allah swt berfirman,

إِنَّمَا ٱلۡمُؤۡمِنُونَ إِخۡوَة

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara.” (QS.Al-Hujurat:10)

Kedua, Islam sangat anti terhadap pergaulan yang diwarnai dengan kebencian dan fanatisme golongan.

۞إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ

“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (QS.An-Nahl:90)

Begitulah sejarah Rasulullah saw yang selalu memberi yang terbaik. Islam jauh dari kemarahan, kebencian dan kebengisan apalagi sikap rasis antar golongan.

Ketiga, Islam juga selalu mengajak kaum muslimin untuk menyelesaikan persoalan bersama-sama dan disertai gotong royong.

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ

“Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan.” (QS.Al-Ma’idah:2)

Keempat, Islam melarang keras untuk berbuat dzalim walau kepada musuh-musuh Islam sekalipun. Bahkan hanya menghina atau mencaci keyakinan orang lain juga tidak diizinkan sedikitpun dalam agama suci ini.

Allah swt berfirman,

وَلَا تَسُبُّواْ ٱلَّذِينَ يَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ فَيَسُبُّواْ ٱللَّهَ عَدۡوَۢا بِغَيۡرِ عِلۡمٖ

“Dan janganlah kamu memaki sesembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa dasar pengetahuan.” (QS.Al-An’am:108)

Islam selalu mengajak untuk hidup damai dengan siapapun. Walau dengan mereka yang tak seagama, walau dengan mereka yang tak sepemikiran. Kita dilarang untuk mengganggu kehidupan mereka.

لَّا يَنۡهَىٰكُمُ ٱللَّهُ عَنِ ٱلَّذِينَ لَمۡ يُقَٰتِلُوكُمۡ فِي ٱلدِّينِ وَلَمۡ يُخۡرِجُوكُم مِّن دِيَٰرِكُمۡ أَن تَبَرُّوهُمۡ وَتُقۡسِطُوٓاْ إِلَيۡهِمۡۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلۡمُقۡسِطِينَ

“Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.” (QS.Al-Mumtahanah:8)

Akan tetapi saat orang-orang kafir menyerang kaum muslimin, maka kita diperintahkan untuk melawan dan membela diri.

وَقَٰتِلُواْ فِي سَبِيلِ ٱللَّهِ ٱلَّذِينَ يُقَٰتِلُونَكُمۡ وَلَا تَعۡتَدُوٓاْۚ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ ٱلۡمُعۡتَدِينَ

“Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS.Al-Baqarah:190)

Hal ini tentu disepakati oleh semua orang yang berakal bahwa setiap ada serangan kita wajib membela diri. Namun lihatlah bagaimana Islam membimbing kita dengan mengakhiri ayat ini dengan kalimat “Tetapi jangan melampaui batas.!

Artinya perlawanan dan balasan kita pun bukan dengan menghalalkan segala cara. Semua ada aturannya.

Dan perlu kita pahami bahwa tidak semua orang dapat menyimpulkan bahwa Islam sedang diserang dan kita wajib melawan, prosedurnya telah disebutkan dalam buku-buku fikih tentang siapa yang disebut orang kafir yang melawan Islam.

Dan ketika peperangan berkecamuk, tetaplah Islam memberi jalan untuk berdamai. Bukankah Allah swt berfirman,

۞وَإِن جَنَحُواْ لِلسَّلۡمِ فَٱجۡنَحۡ لَهَا وَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ

“Tetapi jika mereka condong kepada perdamaian, maka terimalah dan bertawakallah kepada Allah. Sungguh, Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS.Al-Anfal:61)

Dari ayat-ayat diatas kita akan mendapat gambaran wajah Islam yang menginginkan kedamaian dan penuh toleransi. Walaupun kedzaliman harus dilawan, tapi tetap ada prosedur dan tata caranya.

Dalam peperangan pun kita melihat keindahan Islam dalam menjaga peperangan itu agar jangan menyakiti orang tua, wanita dan anak-anak, jangan memutilasi musuh, jangan memutus air, jangan menghancurkan tempat ibadah dan sebagainya.

Inilah Islam yang selalu mengajak menuju kedamaian hidup dan selalu mempermudah hal-hal yang sulit.

Semoga bermanfaat

 

KHAZANAHALQURAN