Kesimpulan Boleh Tidaknya Bersalaman Usai Salat

BERSALAMAN selepas salat bisa dikatakan bukan hal baru yang hanya menjadi kebiasaan jemaah di masjid anda saja, atau hanya kebiasaan orang Indonesia saja. Hal itu terbukti ternyata masalah bersalaman selepas salat sudah dibahas oleh para ulama sejak dahulu dalam kitab-kitab mereka.

Secara umum, ulama berbeda pendapat terkait hal ini; sebagian tidak membolehkan dan sebagian lain lagi membolehkannya.

Maka, dari paparan sebelumnya ada beberapa poin yang mungkin bisa dipetik:

1. Jika menganggap bersalaman selepas salat itu termasuk ritual ibadah salat, maka tak diragukan lagi itu termasuk bidah dhalalah.

2. Jika bersalaman selepas salat kepada saudara yang baru datang, kebetulan baru berkesempatan bisa bersalaman selepas salat maka hukumnya sunah dan termasuk aplikasi hadis Nabi.

3. Jika kepada sesama jemaah yang mulanya memang sudah bertemu sebelum salat, maka semua sepakat bersalaman seperti ini tidak ada hadisnya yang secara khusus memerintahkan. Tetapi, ulama berbeda pendapat. Sebagian tidak membolehkan, karena bidah dan tidak boleh, sebagian lagi berpendapat meski tidak ada hadisnya, belum tentu tidak boleh.

4. Jika berpendapat bersalaman setelah salat itu tidak boleh dilakukan, tetapi dia melakukannya bukan inisiatif sendiri, melainkan dia dalam keadaan berjemaah salat bersama jemaah yang biasa melakukan. Jika dia menolak untuk bersalaman, bisa saja malah melukai perasaan saudaranya itu jika dia menghindar, maka tidak mengapa dia bersalaman. Hal ini, demi menjaga perasaan sesama muslim, menyatukan hati, dan menghindari kebencian satu sama lain. Dengan demikian dia menjalankan suatu hal demi menghindari mudarat yang lebih besar dan berkepanjangan.

5. Manakah yang dahulu dilakukan, bersalaman atau berzikir? karena tidak ada dalilnya, sepertinya berjabat tangan kepada 2 orang disamping kanan dan 2 orang disamping kiri paling lama menghabiskan waktu tidak ada satu menit saja. Berdzikir sambil berjabat tangan bukan hal yang sulit untuk dikerjakan dalam satu waktu.

Wallahu a’lam bishshawab. [Ust. Ahmad Sarwat, Lc., MA]

 

 

– See more at: http://mozaik.inilah.com/read/detail/2324003/kesimpulan-boleh-tidaknya-bersalaman-usai-salat#sthash.FsA3FcZr.dpuf