Keutamaan Membesuk Orang Sakit

Bagi mereka yang sehat, ajaran Islam juga memberikan tuntunannya. Dalam bukunya, Ensiklopedi Akhlak Muhammad SAW, Mahmud al-Mishri mengatakan, turut merasakan sakit orang yang sakit mendatangkan pahala yang besar. Adapun membesuknya memiliki kadar sunah yang begitu kuat dan berpengaruh baik bagi kalbu orang tersebut.

Berdasarkan hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim, Rasul menegaskan, membesuk orang sakit merupakan sunah yang diutamakan bagi seorang Muslim terhadap sesama Muslim. Seperti dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW yang selalu menengok sahabatnya yang terbaring sakit. Tujuan membesuk adalah menghibur keluarga orang yang sedang sakit.

Islam juga menetapkan syariat bagi Muslim ketika menengok orang yang tak sadarkan diri meski diyakini orang yang tak sadarkan diri itu tak mengetahui siapa saja yang datang menengoknya. Al-Mishri mengungkapkan, dianjurkan seseorang yang menjenguk itu mendoakan orang yang dijenguk.

Selain itu, si penjenguk juga menyampaikan duka cita dan nasihat kepada keluarganya agar bersabar. Jabir bin Abdullah mengisahkan, saat ia sedang sakit, Rasul dan Abu Bakar menjenguknya. Mereka berjalan kaki dan menemukan dirinya dalam keadaan pingsan.

Dahulu, jelas Shaleh Ahmad asy-Syami, Rasulullah selalu menjenguk para sahabatnya yang jatuh sakit. Ia tak segan pula menjenguk anak kecil dari Ahli Kitab yang sebelumnya berkhidmat kepadanya. Saat pamannya Abu Thalib sakit, ia pun bertandang ke rumahnya dan menjenguknya.

Ketika menjenguk orang sakit, Nabi Muhammad mendekat lalu duduk dekat kepala si sakit dan menanyakan keadaannya. Juga menanyakan sesuatu yang disukai oleh orang yang sedang sakit tersebut. Jika orang itu menginginkan yang disenanginya, beliau meminta bantuan sahabatnya untuk memperolehnya.

Shaleh melalui bukunya Berakhlak dan Beradab Mulia mengatakan, saat menjenguk, Rasul meletakkan tangan kanannya di atas bagian tubuh orang yang sakit dan mengucapkan doa, Ya Allah Tuhan manusia, hilangkanlah kesusahan dan berilah dia kesembuhan karena hanya Engkaulah yang mampu menyembuhkan. Tak ada kesembuhan kecuali yang datang dari-Mu. Sembuhkanlah dengan bentuk kesembuhan yang tidak meninggalkan sakit lagi.”

 

REPUBLIKA