Allah juga berfirman dalam hadis Qudsi, “Orang berpuasa meninggalkan makanannya, minumannya, dan syahwatnya karena Aku, Puasa itu milik-Ku, dan Akulah yang akan memberinya balasan. Dan kebaikan (selain puasa), dibalas dengan sepuluh kebaikan.”
Selain itu, riwayat Imam Ahmad, dari Ibnu Amir RA Rasulullah SAW juga bersabda, “Puasa dan Alquran keduanya akan memberi pertolongan bagi seseorang pada hari kiamat. Puasa akan berkata, Ya Tuhanku, aku telah mencegahnya makan dan memenuhi keinginannya di siang hari, izinkanlah aku menolongnya. Alquran juga berkata, Saya telah mencegahnya untuk tidur pada malam hari, izinkanlah aku menolongnya. Maka Alquran dan Puasa diizinkan Allah untuk memberikan pertolongan kepada orang tersebut.”
Riwayat berikutnya oleh Imam Ahmad, Nasai, dan Al Hakim, dari Abu Umamah RA yang mengatakan, “Saya pernah mendatangi Rasulullah SAW seraya aku berkata, Ya Rasulullah, perintahkanlah aku suatu amal, yang membawa aku masuk syurga.”
Rasulullah saw bersabda, “Hendaklah engkau berpuasa, karena puasa itu tiada bandingannya. Kemudian, saya datangi kedua kalinya, beliau bersabda lagi. Hendaklah engkau berpuasa.”
Demikian juga riwayat oleh Bukhari dan Muslim, dari Sahl bin Saed, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya syurga mempunyai suatu pintu yang dinamakan “Rayyan”. Pada hari kiamat nanti pintu tersebut akan berseru kepada orang-orang yang telah berpuasa untuk memasuki surga melalui pintu itu. Setelah semuanya masuk, ditutuplah pintu itu.”
Hadis ini menunjukkan betapa agung dan istimewanya orang yang berpuasa. Hingga mereka mempunyai tempat khusus untuk masuk surga. Jika mereka semuanya sudah masuk, pintu rayyan tersebut akan tertutup. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak ada orang lain yang bisa memasuki surga melalui pintu itu kecuali hanya bagi orang-orang yang berpuasa.