Al-Qur’an mengajarkan kepada kita untuk berlindung kepada Allah dari godaan setan sebelum kita membaca Al-Qur’an.
فَإِذَا قَرَأۡتَ ٱلۡقُرۡءَانَ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ ٱلرَّجِيمِ
“Maka apabila engkau (Muhammad) hendak membaca Al-Qur’an, mohonlah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk.” (QS.An-Nahl:98)
Begitupula Allah Swt mengajarkan kita untuk membaca Al-Qur’an dengan tartil.
وَرَتِّلِ ٱلۡقُرۡءَانَ تَرۡتِيلًا
“Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan.” (QS.Al-Muzzammil:4)
Kemudian Allah memerintahkan kepada kita untuk merenungkan Al-Qur’an.
كِتَٰبٌ أَنزَلۡنَٰهُ إِلَيۡكَ مُبَٰرَكٞ لِّيَدَّبَّرُوٓاْ ءَايَٰتِهِۦ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُواْ ٱلۡأَلۡبَٰبِ
“Kitab (Al-Qur’an) yang Kami turunkan kepadamu penuh berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal sehat mendapat pelajaran.” (QS.Shad:29)
Dan Allah Swt telah mengabarkan bahwa siapa yang tidak merenungkan kandungan Al-Qur’an hatinya telah tertutup.
أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ ٱلۡقُرۡءَانَ أَمۡ عَلَىٰ قُلُوبٍ أَقۡفَالُهَآ
“Maka tidakkah mereka menghayati Al-Qur’an ataukah hati mereka sudah terkunci?” (QS.Muhammad:24)
Dari ayat-ayat di atas seharusnya menggugah hati kita untuk bertanya, “Lalu bagaimana cara kita merenungkan Al-Qur’an?”
Nah, disini kita akan membahas kunci-kunci untuk merenungkan Al-Qur’an.
Kunci Pertama
Hadirkan hatimu !
Al-Qur’an turun pertama kali ke dalam hati. Yaitu hati Baginda Nabi Muhammad Saw.
Ketika hati telah sadar dari kelalaiannya dan siap mendengar Firman-Nya maka setiap anggota tubuh lainnya akan ikut sadar dan siap menyerap pesan-pesan dari ayat suci Al-Qur’an.
Dan menjadi jelas disini bahwa Allah Swt mencela kaum mukminin yang hatinya tidak khusyuk ketika mendengar ayat Al-Qur’an.
أَلَمۡ يَأۡنِ لِلَّذِينَ ءَامَنُوٓاْ أَن تَخۡشَعَ قُلُوبُهُمۡ لِذِكۡرِ ٱللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ ٱلۡحَقِّ وَلَا يَكُونُواْ كَٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡكِتَٰبَ مِن قَبۡلُ فَطَالَ عَلَيۡهِمُ ٱلۡأَمَدُ فَقَسَتۡ قُلُوبُهُمۡۖ وَكَثِيرٞ مِّنۡهُمۡ فَٰسِقُونَ
“Belum tibakah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk secara khusyuk mengingat Allah dan mematuhi kebenaran yang telah diwahyukan (kepada mereka), dan janganlah mereka (berlaku) seperti orang-orang yang telah menerima kitab sebelum itu, kemudian mereka melalui masa yang panjang sehingga hati mereka menjadi keras. Dan banyak di antara mereka menjadi orang-orang fasik.” (QS.Al-Hadid:16)
Kunci Kedua
Bersiaplah !
Setelah kita hadirkan hati maka bulatkan tekad kita untuk menjalankan perintah Allah dengan sebaik-baiknya dan menahan diri dari apa-apa yang dilarang Allah Swt. Konsistensi kita dalam menjaga diri serta agama akan membawa dampak kebaikan yang sangat besar dalam kehidupan kita di masa depan.
Ingatlah Firman Allah Swt :
فَلَوۡ صَدَقُواْ ٱللَّهَ لَكَانَ خَيۡرٗا لَّهُمۡ
“Padahal jika mereka benar-benar (beriman) kepada Allah, niscaya yang demikian itu lebih baik bagi mereka.” (QS.Muhammad:21)
Ingatlah pula bahwa apabila engkau melangkah untuk mendekat kepada Allah, maka Allah akan membimbingmu untuk semakin dekat dengan rahmat dan anugerah-Nya.
Kunci Ketiga
Sadarlah bahwa Allah Swt sedang berbicara denganmu !
Apabila setiap kali membaca Al-Qur’an kita selalu merasa bahwa kita sedang berdialog dengan Allah maka kualitas bacaan Al-Qur’an kita pasti akan berbeda. Kita bukan hanya melafadzkan bacaan tanpa makna, tapi kita sedang berbicara dengan Sang Pencipta.
Setiap ayat Al-Qur’an adalah surat yang Allah kirimkan untuk kita. Namun sayang kita tidak pernah merasa demikian.
Bila surat itu dari Allah, bukankah selayaknya kita berhubungan dengan Al-Qur’an dengan penuh penghormatan?
Inilah tiga kunci dalam merenungkan Al-Qur’an. Tentunya masih banyak lagi kunci-kunci lainnya yang belum kita sebutkan dalam kajian ini.
Semoga Bermanfaat…
KHAZANAH ALQURAN