Otoritas Arab Saudi telah meningkatkan kapasitas Masjidil Haram di kota suci Makkah. Masjidil Haram mampu menampung 100 ribu jamaah sholat dan umroh setiap hari.
Kementerian Haji dan Umroh mengatakan keputusan itu muali berlaku 1 Oktober. Jamaah dapat mendaftar melalui aplikasi Tawakkalna untuk melakukan umroh dan sholat di Masjidil Haram.
Dilansir di Asharq Al-Awsat, Ahad (3/10), Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memerintahkan agar rambu-rambu jarak sosial ditempatkan di Masjidil Haram sesuai dengan aturan Covid-19. Tak hanya itu, mereka juga memerintahkan agar sebuah jalur khusus didirikan untuk orang-orang dengan kebutuhan khusus, yang dibuat sejalan dengan aturan jarak sosial.
Juru bicara otoritas, Hani Haidar, mengatakan upaya lebih sedang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas di Masjidil Haram. Kepresidenan Umum hingga saat ini disebut telah menyiapkan lingkungan yang ideal dan rencana layanan yang komprehensif, sesuai dengan prosedur dan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 dalam menerima umat Muslim.
Sebelumnya, otoritas terkait mengumumkan telah mengalokasikan 25 jalur baru di Masjidil Haram. Puluhan jalur ini disiapkan untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjung masjid sekaligus menerapkan tindakan pencegahan.
Upaya tersebut dilakukan pihak berwenang mengingat jumlah jamaah umroh yang semakin meningkat. Kepresidenan Umum mengatur stiker jarak sosial untuk 25 jalur baru di sekitar area Tawaf, sebagai bagian dari persiapan musim umrah 1443 Hijriyah.
Di sisi lain, Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci menyiapkan area sholat baru di dalam Masjidil Haram maupun halamannya untuk jamaah umroh. Perluasan dilakukan untuk memastikan keselamatan mereka.