Masjidil Haram Tingkatkan Kesiapan Menerima Jamaah

Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang diwakili oleh dinas teknis dan operasional, menyatakan telah meningkatkan kapasitas operasional aset Masjidil Haram dan fasilitasnya. Peningkatan dilakukan melalui paket pekerjaan terkait teknis dan pelayanan operasional yang diberikan kepada jamaah. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kesiapan dalam menyambut pengunjung di masa mendatang melalui pembaruan elemen listrik, mekanik dan elektronik.

Badan tersebut telah menyiapkan tempat khusus yang diperuntukkan untuk sholat dan tawaf, menindaklanjuti pelaksanaan perintah kerja untuk mengoperasikan dan memelihara sistem elektronik, listrik dan mekanik di Masjidil Haram dan fasilitasnya.

Kepresidenan berupaya untuk menyelesaikan semua pekerjaan pemeliharaan di Masjidil Haram melalui persiapan rencana, inspeksi 8.000 speaker, 32 ribu unit penerangan, 200 eskalator, 259 alat pemadam kebakaran, tangki air berkapasitas 1.500 meter persegi, 3.400 toilet, dan sistem sterilisasi dan pendingin untuk air zamzam.

Sebelumnya kerajaan juga merilis bahwa akan menempatkan lebih banyak lagi robot pintar yang membawa air zamzam. Robot tersebut akan mendistribusikan air zamzam kepada para pengunjung masjidil harom.

Kedatangan jamaah umroh dari luar negeri diperkirakan ada peningkatan besar dalam tiga bulan mendatang. Peningkatan signifikan itu terjadi pada beberapa bulan yang berakhir pada Ramadhan, yang merupakan puncak musim umroh tahunan.

Anggota Komite Nasional Penyelenggaraan Ibadah Haji, Umrah, dan Kunjungan, Saeed Bahashwan, mengatakan sektor jasa umrah memperkirakan adanya peningkatan besar dalam jumlah jamaah yang datang dari luar negeri selama tiga bulan ke depan yaitu Rajab, Syaban dan Ramadhan.

Dia menghubungkan ini dengan persiapan luas yang sedang berlangsung dari sejumlah negara untuk mengirim jamaah mereka ke Makkah. Al Arabiya.net melaporkan, dilansir di Saudi Gazette, Rabu (12/1), negara-negara tersebut termasuk Indonesia, Pakistan, India, Mesir, Tunisia, Aljazair, Uzbekistan dan Libya.

IHRAM

Masjidil Haram Kini Dilengkapi Robot dengan 11 Bahasa

Jamaah haji dan umroh yang mengunjungi Masjidil Haram kini bisa mendapatkan bimbingan dari pemandu robot roda empat baru.

Dilansir dari laman The National News pada Selasa (16/11), dengan tampilan layar sentuh 21 inci, robot AI akan berkeliling masjid dan membantu menjawab pertanyaan atau memberikan panduan tentang berbagai ritual wajib yang harus dilakukan para jamaah. Adanya sistem penghentian cerdas akan mencegah mereka menabrak orang atau objek.

Untuk kemudahan komunikasi, robot juga berbicara 11 bahasa. Ini termasuk Cina, Rusia, Inggris, Prancis, Persia, dan Turki. Bahkan robot dapat membantu menghubungkan mereka dengan syekh dan ulama dalam bahasa yang berbeda.

Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci menyatakan, itu bertujuan untuk mengembangkan dan merevolusi tingkat serta kemudahan layanan yang ditawarkan kepada umat beriman selama kunjungan ke Mekah.

Kehadiran pemandu robot baru bukan satu-satunya bantuan otomatis di Masjidil Haram di Makkah. Ada juga robot pembersih otomatis untuk mensterilkan tempat dan dengan demikian membantu mencegah penyebaran pandemi Covid-19.  

Robot lain berkeliaran di lokasi antara jam 08.00 pagi dan jam 05.00 sore untuk mendistribusikan air suci Zamzam dari sumur di bawah masjid. Keduanya bekerja tanpa campur tangan manusia menggunakan sistem pintar.

Robot Cerdas berbobot 300 kilogram ini mampu membawa 68,14 liter air untuk dibersihkan. Ini dapat bergerak dengan kecepatan hingga lima kilometer per jam, menggunakan kamera dan sensor overhead untuk mengidentifikasi tata letak dan menghindari tabrakan dengan orang dan rintangan.

Kehadiran robot ini bertujuan untuk membantu mendidik umat Islam di seluruh dunia tentang penggunaan teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan dan e-learning. Misalnya, Smart Quran yang baru-baru ini diluncurkan diluncurkan untuk membantu penyandang disabilitas visual membaca teks dalam huruf Braille.

Di samping itu, Muslim dari seluruh dunia juga dapat memperoleh sertifikasi untuk berpartisipasi dalam inisiatif seperti Maqra’ Al-Haramayn, Two Holy Mosques Reader, yang mengajarkan Alquran. Pelajaran elektronik berlangsung dari Masjidil Haram di Makkah dan tersedia dalam enam bahasa, termasuk Urdu, Inggris, dan Hausa.

IHRAM

Masjidil Haram Kini Tampung 100 Ribu Jamaah Sehari

Otoritas Arab Saudi telah meningkatkan kapasitas Masjidil Haram di kota suci Makkah. Masjidil Haram mampu menampung 100 ribu jamaah sholat dan umroh setiap hari.

Kementerian Haji dan Umroh mengatakan keputusan itu muali berlaku 1 Oktober. Jamaah dapat mendaftar melalui aplikasi Tawakkalna untuk melakukan umroh dan sholat di Masjidil Haram.

Dilansir di Asharq Al-Awsat, Ahad (3/10), Kepresidenan Umum Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memerintahkan agar rambu-rambu jarak sosial ditempatkan di Masjidil Haram sesuai dengan aturan Covid-19. Tak hanya itu, mereka juga memerintahkan agar sebuah jalur khusus didirikan untuk orang-orang dengan kebutuhan khusus, yang dibuat sejalan dengan aturan jarak sosial.

Juru bicara otoritas, Hani Haidar, mengatakan upaya lebih sedang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas di Masjidil Haram. Kepresidenan Umum hingga saat ini disebut telah menyiapkan lingkungan yang ideal dan rencana layanan yang komprehensif, sesuai dengan prosedur dan tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 dalam menerima umat Muslim.

Sebelumnya, otoritas terkait mengumumkan telah mengalokasikan 25 jalur baru di Masjidil Haram. Puluhan jalur ini disiapkan untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjung masjid sekaligus menerapkan tindakan pencegahan.

Upaya tersebut dilakukan pihak berwenang mengingat jumlah jamaah umroh yang semakin meningkat. Kepresidenan Umum mengatur stiker jarak sosial untuk 25 jalur baru di sekitar area Tawaf, sebagai bagian dari persiapan musim umrah 1443 Hijriyah.

Di sisi lain, Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci menyiapkan area sholat baru di dalam Masjidil Haram maupun halamannya untuk jamaah umroh. Perluasan dilakukan untuk memastikan keselamatan mereka. 

https://english.aawsat.com/home/article/3219846/saudi-arabia-raises-capacity-receive-100000-umrah-pilgrims-daily

IHRAM

Anjuran Mengunjungi Masjid Nabawi, Haram ,dan Al-Aqsa

Umat Islam dianjurkan untuk melakukan perjalanan mengunjungi tiga tempat, di antaranya Madinah, Makkah dan Palestina. Tentang hal ini Rasulullah SAW bersabda dalam hadits riwayat Muslim.

“Tidak ditekankan untuk rihlah, kecuali ketiga masjid, yakni Masjid Nabawi Masjidil Haram dan masjid al-Aqsa.”

Masjid Al Aqsa berada di kota Yerusalem Palestina yang sekarang masih berada di bawah otoritas Yahudi (Israel). Kini, keadaan masjid yang pernah menjadi kiblat Rasulullah SAW ini sangat menyedihkan.

“Penyebabnya kaum Yahudi melarang orang-orang Islam untuk merenovasi Masjid Al Aqsa,” kata KH Asep Zaenal Ausop dalam bukunya ‘Haji: Falsafah, Syariah dan Rihlah Meraih Haji Mambrur yang Cumlaude’

Bahkan, kata KH Asep orang-orang Yahudi menggali terowongan di bawah masjid ini dengan alasan mencari haikal (peninggalan) Nabi Sulaiman. Mereka berkeyakinan bahwa dahulunya masjid ini adalah Temple of Solomon.

“Saya berkeyakinan bahwa apabila umat Islam melakukan rihlah ke Palestina dan masuk ke masjid Al-Aqsa akan bangkit lah semangat jihadnya untuk kemudian berusaha membebaskan masjid ini dengan dari cengkraman Israel,” kata KH Asep.

Sayangnya, kata dia, banyak pemimpin dunia muslim yang ‘memble’ untuk membebaskan al-Aqsa dari cengkraman penjajah Israel. Sebelum atau setelah beribadah haji, jamaah haji bisa mengunjungi tempat-tempat bersejarah, walaupun tempat yang dijiarahinya tidak berhubungan langsung dengan ritual ibadah haji di Makkah.

“Jamaah haji bisa mengunjungi Gua Hiro di Jabal Nur tempat Nabi SAW menerima wahyu pertama kali. Gua Tsur adalah tempat Nabi bersembunyi dari kejaran orang jahiliyah ketika beliau bersama Abu Bakar ra hendak hijrah dari Mekah ke Madinah,” katanya.

Jamaah haji juga bisa mengunjungi masjid Hudaibiyah. Masjid ini adalah sebuah masjid yang dibangun untuk mengingatkan umat Islam tentang perjalanan Hudaybiyah antara Nabi Muhammad dan jahiliyah Quraisy.

Ketika jamaah di Madinah, jamaah haji bisa menjelajahi makam Rasulullah SAW Abu Bakar As Siddiq ra, dan Umar bin Khattab. Dan kaum muslimin pun bisa menziarahi makam Syuhada di Uhud, Masjid Kubah, Masjid Qiblatain dan masjid yang dibangun di atas bekas-bekas benteng Perang Khandaq.

“Selain itu, jamaah haji pun bisa mengunjungi sebuah tempat aneh yang bisa disebut medan magnet,” katanya.

Di daerah itu, apabila mobil dimatikan mesinnya dengan posisi gigi pada nol, berada pada jalan yang menanjak, maka mobil bisa melaju sampai kecepatan 160 km perjam.

“Subhanallah.”

IHRAM

Kapasitas Masjidil Haram akan Ditingkatkan

Selama bulan suci Ramadhan, kapasitas Masjidil Haram di Mekkah akan ditingkatkan untuk menampung 50 ribu jemaah umrah yang telah divaksin dan 100 ribu jemaah selama bulan suci Ramadhan. Kebijakan ini dijelaskan langsung oleh Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci, Selasa (6/4).

Sumber tersebut menyatakan bahwa keputusan ini bertujuan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan semua orang yang mengunjungi Masjidil Haram selama bulan penuh berkah. Para peziarah dan jemaah akan diizinkan memasuki Masjidil Haram secara ketat sesuai dengan langkah-langkah pencegahan dan protokol pencegahan untuk membendung penyebaran virus corona.

Sumber tersebut mengatakan, izin akan dikeluarkan bagi orang-orang yang diimunisasi seperti yang tertera dalam aplikasi Tawakkalna. Termasuk mereka yang telah menghabiskan waktu 14 hari setelah mendapatkan dosis pertama vaksin, atau mereka yang sudah sembuh dari virus corona.

Patut dicatat bahwa Kementerian Haji dan Umrah mengatakan pada hari Senin bahwa tata cara mendapatkan izin umrah serta untuk sholat dan kunjungan ke Dua Masjid Suci harus diajukan melalui aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna. Hal ini dengan cara memesan slot waktu yang tersedia dan yang sejalan dengan kemungkinan kapasitas operasional sesuai dengan tindakan pencegahan. Setelah mengajukan izin, jamaah harus enunjukkan izin dan memverifikasi keabsahannya melalui aplikasi Tawakkalna langsung dari akun pemegang izin dalam aplikasi.

Kementerian mendesak semua umat untuk mendapatkan izin yang dikeluarkan hanya melalui aplikasi Eatmarna dan Tawakkalna yang disetujui. Dan memperingatkan agar tidak mengandalkan situs web dan kampanye palsu.

KHAZANAH REPUBLIKA

Enam Juta Umat Muslim Lanjutkan Ibadah di Masjidil Haram

Kerajaan Arab Saudi sejak akhir 2020 memutuskan membuka kembali Masjidil Haram untuk beribadah bagi umat Muslim. Tidak hanya untuk umroh, kini masjid suci tersebut juga bisa digunakan untuk shalat berjamaah.

Sejak dibukanya kembali Masjidil Haram, Kepresidenan Umum Urusan Dua Masjid Suci menyebut pihaknya telah melayani jutaan umat Muslim. Terbaru, mereka mengumumkan memfasilitasi pelaksanaan ibadah kepada lebih dari enam juta jamaah.

Dilansir di Saudi gazette, Selasa (12/1), dalam sebuah keterangan pers, Kepresidenan mengatakan total 1.654.000 jamaah melakukan umroh dan 4.640.000 jamaah melakukan sholat berjamaah. Angka tersebut didapat selama periode 4 Oktober 2020 hingga 9 Januari 2021.

Tak hanya itu, Kepresidenan juga menyebut telah mengelola sekitar 800.000 jamaah umrah dan jamaah shalat selama pekan pertama liburan pertengahan tahun akademik yang berlangsung saat ini.

Pada tahap pertama dan kedua dimulainya kembali layanan umroh secara bertahap, jamaah haji domestik telah diizinkan melakukan umroh. Sementara itu, jamaah asing mulai diizinkan menunaikan umroh dan mengunjungi Dua Masjid Suci pada tahap ketiga, yang dimulai pada 1 November 2020.

Dua minggu sebelumnya, Kerajaan Saudi terpaksa kembali menutup perbatasan dan menghentikan penerbangan yang mengangkut jamaah umroh asing. Penutupan dilakukan setelah muncul berita terkait mutasi baru virus Covid-19.

Meski demikian, Sabtu (9/10) kemarin jamaah umroh asal Indonesia kembali tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz. Mereka merupakan gelombang pertama yang melanjutkan umroh sejak Saudi mencabut larangan penerbangan internasional.

Para peziarah disebut segera meninggalkan bandara dan menuju Makkah. Di kota ini, mereka menghabiskan tiga hari guna melaksanakan karantina wajib di akomodasi yang telah dipesan, sebelum menunaikan umrah.

Kebijakan karantina ini sejalan dengan tindakan pencegahan dan protokol kesehatan menghadapi virus Covid-19. Aturan tersebut ditetapkan oleh otoritas yang berwenang, sembari mengizinkan jamaah asing menunaikan ibadah umroh.

IHRAM

Ayat-Ayat Alquran Seputar Keutamaan Kabah di Masjidil Haram

Hampir bisa dipastikan, tak ada seorang Muslim pun yang tidak mengenal Ka’bah. Sesuai bentuknya, sebagaimana dilacak Muhammad Ibn Mukarram Ibn Manzur dalam kamus Lisanul Arab, kata Ka’bah berakar dari ta’kib yang dalam bahasa Arab berarti tarbi’ dalam terjemah bahasa Indonesia bermakna segi empat.


إِنَّ أَوَّلَ بَيْتٍ وُضِعَ لِلنَّاسِ لَلَّذِي بِبَكَّةَ مُبَارَكًا وَهُدًى لِلْعَالَمِينَ

“Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.” (QS Ali Imran [3]: 96)  

Bangunan segi empat yang terletak di Bakkah atau Makkah itulah yang dalam bulan Dzulhijjah ini diziarahi ribuan bahkan jutaan umat Islam dari berbagai pelosok dunia. 

جَعَلَ اللَّهُ الْكَعْبَةَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ قِيَامًا لِلنَّاسِ

“Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia.” (QS Al-Maidah [5]: 97)

Mereka akan mengikuti sebuah prosesi spiritual agung ibadah haji yang notabene ditahbiskan sebagai salah satu rukun Islam, menyambut seruan purba yang tempo hari digemakan Tuhan kepada bapak monotheisme yakni Nabi Ibrahim (dan anaknya Ismail).

وَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوكَ رِجَالًا وَعَلَىٰ كُلِّ ضَامِرٍ يَأْتِينَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ  

”Dan serulah manusia supaya menunaikan haji, mereka pasti datang kepadamu dengan berjalan kaki dan mengendarai unta-unta kurus, datang dari seluruh pelosok yang jauh.” (QS Al-Hajj [22]: 27)  

Ka’bah itu pula yang dalam waktu-waktu tertentu, minimal lima kali sehari, kita dengan khidmat dan dedikasi yang tinggi mengarahkan wajah menghadap kepadanya dalam sebuah kebaktian yang dinobatkan Rasul SAW sebagai mi’raj-nya seorang Muslim.

Yakni sholat dengan pesan substansial yang tersembunyi di dalamnya, terciptanya semesta yang berkeadaban, tercongkelnya bumi manusia dari belitan tindakan keji, nista, dan munkar. (QS 29: 45)

Sebagaimana dicatat hikayat yang didokumentasikan Alquran, bahwa Ka’bah yang berbentuk segi empat yang menjadi fokus spiritual umat Islam untuk mendulang kekayaan pengalaman religius itu, bermula dibangun Ibrahim as dan anaknya Ismail.

وَإِذْ يَرْفَعُ إِبْرَاهِيمُ الْقَوَاعِدَ مِنَ الْبَيْتِ وَإِسْمَاعِيلُ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۖ إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

”Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan (membangun) dasar-dasar (pondasi) Baitullah beserta puteranya Ismail (seraya berdoa), ‘Ya Tuhan kami, terimalah dari kami (amal perbuatan kami), sesungguhnya Engkau Mahamendengar lagi Mahamengetahui’.” (QS  Al-Baqarah [2]: 127).

IHRAM

Tempat yang Paling Dicari Jamaah di Masjid Al Haram

Ketika sampai ke Masjidil Haram, jamaah langsung mencari tempat-tempat berikut ini. Di sana mereka langsung bermunajat: mengagungkan asma Allah sambil mengutarakan harapan yang hendak dicapai di masa depan.

Masjid suci ini adalah destinasi utama jamaah haji dan umrah. Setelah sampai ke Tanah Suci, mereka langsung menuju tempat sujud tersebut. Di sana mereka jatuh dalam haru, karena melihat kiblat umat Islam di dunia. Berikut ini adalah tiga tempat yang banyak dikunjungi.

Mathaf Lantai Dasar Masjidil Haram

Artinya tempat thawaf. Lokasinya ada di bagian paling dalam. Meski terdapat banyak lantai, yang paling diincar jamaah adalah tempat thawaf lantai dasar. Karena di sana mereka bisa memegang Ka’bah.

Di tempat inilah jamaah berjalan berputar melawan arah jarum jam sebanyak tujuh kali. Hal itu dilakukannya sambil berzikir. Selesai thawaf, mereka berjalan menuju tempat sa’i. Di sana mereka merenungkan perjuangan Hajar dulu bertahan hidup di tengah lahan tandus bersama bayinya, Nabi Ismail. Perjuangan itu kini diabadikan menjadi sa’i.

Multazam

Multazam adalah dinding Ka’bah yang terletak di antara Hajar Aswad dan pintu Ka’bah disebut sebagai Multazam. Menurut Atiq bin Ghaits Al-Biladi dalam Fadhail Makkah wa Hurmat al-Bayt al-Haram, panjang antara pintu Ka’bah dengan hajar aswad sekitar empat hasta.

Inilah tempat yang paling diburu jamaah haji dan umrah setelah mengerjakan thawaf. Saat sekeliling Ka’bah dipenuhi jamaah, tak mudah untuk mencapai Multazam. Setiap orang berusaha untuk mencapai tempat yang mustajab itu. Jamaah haji dan umrah pun berdoa dengan penuh kekhusyukan. Bersimpuh memohon ampunan dan memanjatkan berbagai harapan kepada Sang Khalik.

Hajar Aswad

Meski mencium hajar aswad adalah sunah, jamaah haji kadung menganggap ritual satu ini adalah keharusan. Sampai ke Makkah rasanya kurang afdhal kalau tidak mencium batu hitam. Ini merupakan sebuah batu yang diyakini oleh umat Islam berasal dari surga, dan yang pertama kali menemukannya adalah Nabi Ismail dan yang meletakkannya adalah Nabi Ibrahim.

Dahulu kala batu ini memiliki sinar yang terang dan dapat menerangi seluruh jazirah Arab. Namun semakin lama sinarnya semakin meredup dan hingga akhirnya sekarang berwarna hitam. Batu ini me – miliki aroma yang unik dan ini merupakan aroma wangi alami yang dimilikinya semenjak awal keberadaannya.

Pada saat ini batu Hajar Aswad tersebut ditaruh di sisi luar Kabah sehingga mudah bagi seseorang untuk menciumnya. Adapun mencium Hajar Aswad merupakan sunah Nabi Muhammad SAW. Karena dia selalu menciumnya setiap saat tawaf.

Kesejukan dari Lantai Masjid al-Haram

Area Makkah selalu dihujani panas menyengat. Suhunya mencapai 40 hingga 50 derajat celsius. Bahkan pada musim haji kali ini, panas diprediksi lebih tinggi lagi.

Namun demikian, cuaca ekstrem itu tak mematahkan semangat petawaf beraksi di Masjid al-Haram. Langkah mereka tetap tegap mengitari Ka’bah, menapaki lantai marmer al-Haram yang berwarna putih keruh.

Jika merasakan lelah, mereka akan sejenak meninggalkan area tawaf menuju tempat zamzam untuk rehat sambil meneguk tetesannya. Setelah segar, mereka kembali masuk kedalam kerumunan petawaf menyelesaikan ibadah tersebut.

Masjid al-Haram juga memiliki area yang sangat sejuk, seperti yang berada dekat tempat sa’i. tempat berlari kecil sepanjang 700 meter itu tak membuat orang-orang di dalamnya berkeringat. Sangat adem. Begitu juga area masjid al-Haram yang ada di atasnya. Ratusan ribu jamaah di sana terlihat begitu nyaman beribadah.

Area masjid suci dekat pintu King Abdul Aziz juga demikian. Dinginnya lantai begitu terasa di kaki. Jamaah berada di sana membentuk shaf sambil berzikir. Ada juga yang bersandar di dinding sana beristirahat sambil membaca Alquran. Jamaah perempuan di sana banyak mengenakan kaos kaki agar kulit kaki tak langsung merasakan dinginnya lantai.

Para petugas keamanan berseragam tersebar di setiap seratus meter area masjid suci. Ada yang berseragam. Ada pula yang mengenakan gamis putih dengan udeng-udeng khas Arab menutupi kepala.

Pilar-pilar tinggi penopang langit masjid saling berhubungan, membentuk ornamen cekung khas Timur Tengah. Barisan lampu kristal bulat terpasang di atasnya, bersinar terang bagai mentari.

Anggota kelompok terbang (kloter) dua Padang Jurmawati (68 tahun) merasakan dinginnya lantai al-Haram. “Terasa betul. Suami saya tak tolok dah di dalam masjid,” katanya di Hotel 111 Al Ghazi pada Rabu (1/8).

Kantor Berita Al-Arabiya, beberapa  waktu lalau memberitakan, pengurus dua masjid suci di Arab Saudi menjelaskan fenomena hawa dingin di al-Haram. Sumbernya ada di batu marmer menjadi lantai masjid. Pemerintah Arab Saudi mengimpor lantai marmer langka dari Yunani yang dapat memantulkan sinar matahari pada siang hari.

Masjid yang pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim Alaihissalam ini juga dilengkapi sistem pendingin udara. Sumbernya ada di bangunan sentral di Ajyad, berjarak 600 meter dari masjid suci.

Sentral itu adalah gedung enam tingkat yang dilengkapi dengan sistem pendingin udara canggih. Udara dingin disalurkan lewat lorong yang menghubungkan sentral dengan unit pendingin udara pada bangunan perluasan dan disalurkan pula ke satuan-satuan pendingin udara yang terdapat pada tiang-tiang masjid.

Al-Haram adalah masjid kebanggaan umat Islam. Masjid ini menjadi tempat ibadah haji yang selalu mengalami renovasi dari masa ke masa. Kini masjid itu diperkirakan dapat menampung hingga jutaan jamaah dari berbagai belahan dunia yang kini melaksanakan ibadah haji.

Di dalamnya terdapat Ka’bah, bangunan yang menjadi arah setiap Muslim melaksanakan shalat. Masjid lain mempunyai garis shaf yang lurus mengarah pada Ka’bah. Tapi tidak di al-Haram. Di sini garis shaf melingkar, mengitari bangunan tua itu yang ada di dalam area masjid suci.

 

Oleh: Erdi Nasrul, Jurnalis Republika dari Makkah

REPUBLIKA

Masjidil Haram dan Tempat-Tempat Mustajab (2-Habis)

Oleh Anggito Abimanyu

Salah satu tempat yang mustajab untuk berdoa yakni di Hijir  Ismail. Hijir Ismail memang masih termasuk bagian dari Kakbah. Shalat di Hijir Ismail sama saja dengan shalat di dalam Kakbah. Setelah melaksanakan tawaf  dengan mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali dan shalat sunnah di Hijir Ismail dan Multazam, jamaah melangsungkan ibadah sa’i. Walaupun tempat sa’i bukan termasuk bagian dari Masjidil Haram,  namun tempat ini juga termasuk tempat paling mustajab.

Ibadah sa’i yang mencontohkan pertama kali adalah ibunda Nabi Ismail yang bernama Siti Hajar. Dalam kitab-kitab Sejarah Islam dikatakan bahwa Siti Hajar berlari-lari antara Bukit Shafa dan Marwa sebanyak tujuh  kali  untuk mencarikan air buat anaknya, Nabi Ismail, yang ketika itu masih bayi.

Sebelum memulai ibadah sa’i, jamaah berdoa di Bukit Shafa sekaligus sebagai tempat dimulainya ibadah sa’i. Sedangkan Marwa adalah tempat di mana sa’i berakhir dan para jamaah akan bertahallul atau memotong rambut di tempat ini setelah semua proses ibadah umrah selesai.

Dahulu di wilayah Masjidil Haram, jamaah haji dan umrah  dapat mengunjungi sumur air zam-zam, namun sekarang telah ditutup untuk perluasan area masjid. Namun demikian, di sekitar area Masjidil Haram terdapat fasilitas minum air zam-zam langsung dari sumbernya.

Berjuang untuk dapat shalat dan berdoa di tempat-tempat mustajab memang perlu namun jangan sampai menghilangkan logika, memaksakan diri, dan bahkan menggunakan joki untuk melakukannya. Dalam ketentuan umrah di Masjidil Haram, khususnya mencium Hajar Aswad dan memasuki Kakbah telah diberikan berbagai kemudahan yang Insya Allah pahalanya  setara.

 

sumber: Republika Online