Dalam pandangan seorang mukmin, hujan bukan sekedar peristiwa alam biasa namun ia sebuah rahmat dari Allah untuk kelangsungan kehidupan manusia. Bahkan dengan adanya hujan orang-orang yang beriman bisa meraup banyak pahala dengan melakukan berbagai amalan yang pernah dilakukan Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wa sallam.
Melakukan amalan sunnah di saat hujan sebagai aplikasi mencintai apa yang pernah diteladankan Rasul mulia, bisa jadi amalan ini mudah dilakukan tetapi terkadang terasa asing di zaman ini karena sedikitnya orang yang melakukannya.
Membuka Anggota Tubuh Agar Terguyur Hujan
Imam Muslim dalam Shahih-nya (hadits no.898) membawakan hadits dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu. Ia berkata:
أَصَابَنَا وَ نَحْنُ مَعَ رَسُوْلِ اللّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّم مَطَرٌ قَالَ: فَحَسَرَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّم ثَوْبَهُ حَتَّى أَصَابَهُ مِنَ المَطَر، فَقُلْنَا: لِمَا صَنَعْتَ هَذَا؟ قَالَ: لِإِنَّهُ حَرِيْثٌ عَهْدِ بِرَبِّهِ
“Kami pernah kehujanan bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam menyingkap bajunya hingga terguyur hujan. Kemudian Kami mengatakan, “wahai Rasulullah mengapa engkau melakukan demikian?”, Kemudian Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Karena hujan ini baru saja Allah ciptakan”.
Imam Nawawi dalam Syarah Shahih Muslim (3/464) mengatakan; “Dalam hadits ini terdapat dalil bagi ulama madzhab kami (syafi’iyyah) tentang dianjurkannya menyingkap sebagian badan (selain aurat) pada awal turunnya hujan, agar terguyur air hujan tersebut. Dan mereka juga berdalil dari hadits ini bahwa seseorang yang tidak memiliki keutamaan, apabila melihat orang yang berilmu melakukan sesuatu yang tidak ia ketahui, hendaknya ia menanyakan untuk diajari lalu ia mengamalkan dan mengajarkan pada orang lain”.
Al-Allamah Abdul Aziz bin Baz rahimahullah berkata: “Hadits ini menunjukkan atas disunnahkannya seseorang untuk menyingkap tubuhnya, seperti lengan atau kepalanya sehingga terkena guyuran hujan, sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam. Karenanya, disyariatkan bagi seorang muslim untuk membuka, misalnya, kopiah atau ujung selendang dari pundaknya atau dari lengan tangannya sehingga terguyur hujan, atau anggota badan lainnya yang boleh disingkap di hadapan orang lain seperti telapak kaki, betis, kepala, tangan dan lainnya” (Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, 13/64).
Seorang muslimah pun bisa melakukan amalan ini dengan tetap menjaga auratnya atau melakukannya di tempat yang aman dari jangkauan laki-laki yang bukan mahram.
Perbanyak Do’a
Sunnah yang berbarakah yang perlu disosialisasikan saat hujan ialah memperbanyak do’a kebaikan kepada Allah Ta’ala.
اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَا فِعًا
“Ya Allah turunkanlah hujan yang bermanfaat” (HR. Bukhari, disebutkan dalam al-Fath [518]).
Biasakan juga berdo’a di saat hujan deras dengan ketulusan hati karena waktu itu termasuk saat mustajab.
Semangat Mengamalkan Sunnah
Sebagai seorang mukmin yang berupaya mencontoh beliau, tentu kita bersemangat untuk mengamalkan sunnah ini, meski hanya sekali sebagai pengagungan padanya.
Ketika kita melakukannya dengan niat menghidupkan sunnah yang ditinggalkan mayoritas manusia insyaallah menjadikan kita terbiasa mengikuti sunnah dan atsar, sehingga akan merasa bahagia karena melakukan amal shalih.
Dalam Majmu’ Al Fatawa (2/177), Syaikh Ibnu Baz mengatakan, “Mengikuti sunnah mendatangkan kebaikan dan barakah serta kebahagiaan di dunia dan akhirat”.
Allamah Abdullah bin Abdul Aziz Al-Anshari dalam kitab Ad-Durar As-Sunniyah (4/256) menyebutkan bahwa termasuk mengamalkan sunnah adalah mereka dari Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam dalam kelakuan-kelakuannya, baik berpakaian, makan, minum dan lainnya.
Wallahu a’lam.
Referensi :
1. Kumpulan Lengkap Amalan Nabi Yang Diremehkan (terjemah), Haifa Binti Abdullah Ar-Rasyid, As-Salam, Solo,2012
2. Do’a dan Dzikir Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam (terjemah) dr. Said bin Ali bin Wahf al-Qohthoni, Maktabah Al Hanif, Yogyakarta, 2005
Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa