mengalah pada orang tua

Mengalah Demi Meraih Keridhaan Orang Tua

Sebagai anak kita diwajibkan untuk mengalah demi meraih keridhaan orangtua, meskipun hal tersebut terkadang berat,

karena;

– Terkadang orangtua tidak paham seperti apa yang kita maksud

– Terkadang orangtua tidak sependapat dengan pendapat kita

– Terkadang orangtua memaksakan pendapat mereka terhadap kita

– Terkadang orangtua terlalu berlebihan dalam memprotek anak meskipun anaknya sudah dewasa dan menikah

– Terkadang orangtua masih menganggap kita anak kecil padahal kita sudah dewasa dan berkeluarga

– Terkadang kita sebagai anak yang harus dituntut memahami orangtua bukan orangtua yang memahami anaknya.

Coba perhatikan hadits berikut:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو قَالَ أَتَى رَجُلٌ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّى جِئْتُ أُرِيدُ الْجِهَادَ مَعَكَ أَبْتَغِى وَجْهَ اللَّهِ وَالدَّارَ الآخِرَةَ وَلَقَدْ أَتَيْتُ وَإِنَّ وَالِدَىَّ لَيَبْكِيَانِ. قَالَ « فَارْجِعْ إِلَيْهِمَا فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا ».

Artinya: “Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma berkata: “Seseorang pernah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya datang ingin berjihad bersamamu, mencari wajah Allah dan (nikmat/surga) di kehidupan akhirat, dan sesungguhnya kedua orangtua benar-benar menangis. Beliau bersabda: “Kembalilah kepada keduanya, buatlah mereka berdua tertawa sebagaimana kamu telah membuat mereka menangis.” HR. Ibnu Majah.

SOBAT…

SEMOGA SETELAH INI KITA LEBIH MENGALAH DEMI MENGGAPAI RIDHA ORANGTUA, ASALKAN HAL TERSEBUT BUKAN TAAT DALAM KEMASIATAN ATAU MENINGGALKAN KEWAJIBAN KEPADA ALLAH TA’ALA.

Ditulis oleh Ahmad Zainuddin

14 Dzulhijjah 1434H, Dammam Arab Saudi.