Mukhairiq Seorang Yahudi yang Dipuji Nabi Sebab Kebaikan Hatinya

Mukhairiq Seorang Yahudi yang Dipuji Nabi Sebab Kebaikan Hatinya

Persahabatan antara Rasulullah dan orang Yahudi sudah lama terjalin. Nabi dan komunitas Yahudi hidup rukun dan berdampingan. Bahkan sering mengobrol dan diskusi masalah agama.

Lebih dari itu, ada juga seorang Yahudi yang rela mati demi dan menyerahkan hartanya demi perjuangan Nabi. Ibnu Hisyam dalam kitab al Syirah an Nabawiyah , menyebutkan nama Yahudi tersebut adalah Mukhairiq. Seorang pendeta yang luas pengetahuannya terkait kitab Taurat dan juga seorang hartawan yang kaya.

Ketika berkecamuk perang Uhud, Nabi Muhammad Saw meminta bantuan kepada Yahudi Bani Quraishah. Namun, mereka menolak ikut berperang, sebab Hari Sabat, hari besar agama Yahudi.

Tetapi tidak pendeta Mukhairiq. Yang juga berasal dari Bani Quraishah justru ikut berperang dan menolong kaum muslimin untuk berperang melawan kaum musyrikin. Lebih jauh ia juga mengajak Yahudi yang lain untuk turut andil dalam berperang.

يَا مَعْشَرَ يَهُوْدَ، وَاللهِ إِنَّكُمْ لَتَعْلَمُوْنَ أَنَّ نَصْرَ مُحَمَّدٍ عَلَيْكُمْ لَحَقٌّ

Artinya; Wahai para Yahudi, demi Allah, sesungguhnya kamu sekalian mengetahui bahwa menolong Muhammad bagi kalian merupakan sebuah kewajiban.

Pada sisi lain, selain ikut angkat senjata dalam perang Uhud, Mukhairiq juga berwasiat, seandinya ia gugur dalam perang ini, maka  seluruh hartanya akan diserahkan pada Nabi Muhammad untuk digunakan dalam perjuangan mempertahankan tanah air Madinah.

Berikut wasiat Mukhairiq pada Nabi;

إن قتلت هذا اليوم، فأموالى لمحمد صلى الله عليه وسلم يصنع فيها ما أراه الله

Artinya; Jika aku terbunuh pada hari ini, maka seluruh hartaku aku serahkan Muhammad Saw agar digunakan sesuai kehendak Allah.

Dalam peperangan Uhud, Mukhairiq terluka, kemudian gugur sebagai kesatria. Menyaksikan kematian sahabat beliau yang juga Yahudi itu, Rasulullah bersabda,“Mukhairiq adalah sebaik-baik orang Yahudi.”

Ibnu Hisyam bercerita sepeninggal kematian Mukhairiq, Rasulullah akhirnya mengambil harta peninggalannya sesuai wasiat Yahudi itu. Ada pun harta wasiat Mukhairiq itu berupa tujuh kebun kurma.

Kebun kurma tersebut akhirnya diwakafkan Nabi demi kepentingan Islam dan umat muslim. Inilah praktik wakaf pertama dalam Islam. Wajar saja Nabi berkata; sebaik-baik orang Yahudi adalah Mukhairiq. Yahudi yang mencintai Nabi, sekalipun berbeda agama dan doktrin teologis.

Profesor KH. Ali Musthafa Yaqub dalam buku Kerukunan Umat dalam Perspektif Al-Qur’an dan Hadist menjelaskan bahwa persahabatan Nabi dan Mukhairiq  menunjukkan sikap Nabi yang terbuka dan tidak alergi dengan perbedaan pendapat, sekalipun itu orang Yahudi.

Untuk itu, alangkah disayangkan bila sampai terjadi pergesekan dan disharmonis antar umat beragama disebabkan doktrin teologis. Padahal perbedaan pendapat dan dogma tidak seharusnya menjadi sumbu konflik. Terlebih di tengah pluralitas Indonesia sebagai sebuah bangsa yang besar.

BINCANG SYARIAH