Musim haji 1438H/2017M sudah menjelang. Kurang dari satu bulan lagi, jemaah haji Indonesia dijadwalkan secara bertahap akan mulai berangkat ke Arab Saudi. Kloter pertama rencananya akan mulai terbang ke Tanah Suci pada 28 Juli 2017 dari seluruh embarkasi di Indonesia.
Kasubag Humas Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Nirwan mengimbau calon jemaah haji Indonesia untuk terus menjaga kondisi kesehatannya. Menurutnya, persiapan kesehatan sejak dari Tanah Air sangat penting mengingat kondisi di Arab Saudi berbeda dengan di Indonesia.
Nirwan yang sehari-hari bertugas di RSUD Chatib Quzwain Sarolangun Jambi memperkirakan suhu di Arab Saudi pada musim haji sekitar 42-50 derajat celcius. Karenanya, jemaah diimbau untuk memperbanyak kegiatan di dalam gedung saja. Bila terpaksa keluar gedung, lanjut Nirwan, mesti memakai pelindung kepala dan kacamata hitam.
“Jangan lupa senantiasa minum air agar terhindar dehidrasi yang diakibatkan suhu udara begitu panas. Jangan lupa membawa semprotan wajah, sesekali wajah dapat disemprot dengan air dan sering basahi rambut juga dengan air,” ujarnya sebagaimana dikutip NU Online, Jumat (30/6), dari laman Kemenag.
Dokter Umum Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang ini mengingatkan calon jemaah haji agar tidak terlalu lelah jelang keberangkatan. Hal ini disampaikan Nirwan mengingat menjadi tradisi masyarakat Indonesia untuk menggelar walimatussafar dan menerima banyak tamu jelang keberangkatan. Nirwan berharap calon jemaah bisa mengatur waktu dengan baik sehingga cukup istirahat. Sebab, jika sampai kurang istirahat, itu bisa menyebabkan kondisi kesehatan calon jemaah menurun.
Bagi calon jamaah yang memiliki riwayat penyakit dan diharuskan membawa obat-obatan, lanjut Nirwan, maka obat dimaksud agar dicatatkan di Buku Kesehatan Jemaah Haji (BKJH) dan dicap oleh Petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) di embarkasi agar tidak menjadi masalah di proses imigrasi bandara kedatangan.
Nirwan juga mengimbau jemaah agar tidak perlu berlebihan membawa barang bawaan. Menurutnya, pakaian yang dibawa secukupnya saja. Makanan juga tidak perlu berlebihan karena bisa dibeli di Tanah Suci.
“Sekarang pelaksanaan haji oleh Pemerintah Indonesia sudah sangat bagus. Makanan untuk jamaah sudah disiapkan. Jadi tidak perlu berlebihan untuk membawa persiapan makanan, termasuk tak perlu lagi membawa alat-alat untuk memasak,” tandasnya. (Red: Mahbib)