Nasab Habib di Indonesia: Kontroversi Keabsahan Ilmiah dan Tantangan Verifikasi

Nasab Habib di Indonesia: Kontroversi Keabsahan Ilmiah dan Tantangan Verifikasi

Habib adalah gelar yang diberikan kepada seseorang yang diyakini memiliki nasab atau keturunan yang langsung hingga Rasulullah SAW. Di Indonesia, penyematan gelar Habib sering kali dilakukan oleh organisasi Islam seperti Rabithah Alawiyah, lembaga yang bertanggung jawab mencatat dan melestarikan silsilah keturunan Nabi Muhammad SAW melalui Sayyidatuna Fathimah Azzahra.

Rabithah Alawiyah dan Peranannya

Rabithah Alawiyah memainkan peran krusial dalam memverifikasi keabsahan nasab para habib. Lembaga ini berfungsi sebagai otoritas yang melakukan koordinasi dan penegasan atas klaim silsilah keturunan yang belum terdaftar. Dengan demikian, mereka berusaha menjaga keaslian dan kontinuitas garis keturunan dari Rasulullah SAW.

Kontroversi: Kiyai Imaduddin Utsman Al-Bantani dan Kritik Terhadap Nasab Habib

Klaim bahwa habib di Indonesia adalah keturunan Nabi Muhammad SAW telah mendapat kritikan dari Kiyai Imaduddin Utsman Al-Bantani. Dalam penelitiannya yang berjudul Pengakuan Para Habib Sebagai Keturunan Nabi Belum Terbukti Secara Ilmiah, Kiyai Imaduddin, yang juga merupakan Ketua Komisi Fatwa MUI Banten dan Pengasuh Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum Cempaka, menyatakan bahwa nasab para habib tidak dapat dibuktikan secara ilmiah.

Kiyai Imaduddin mengklaim bahwa silsilah nasab habib putus dari Rasulullah SAW, dengan menyebutkan bahwa Alawi bin Ubaidillah, dianggap sebagai leluhur para habib, tidak terbukti sebagai cucu Nabi Muhammad berdasarkan kitab-kitab nasab dari masa yang sama. Ia menegaskan bahwa kesimpulannya adalah hasil dari ijtihad, dan tidak memaksa orang lain untuk setuju dengannya.

Reaksi dari Komunitas Habib

Pernyataan Kiyai Imaduddin Utsman memicu reaksi dari komunitas habib di Indonesia. Salah satunya adalah Habib Idrus Alathas dari Bekasi, yang mengajak Kiyai Imaduddin untuk berdialog ilmiah mengenai nasab habib secara terbuka. Dialog ini direncanakan akan berlangsung di Pondok Pesantren Al Manar, Depok, pada Sabtu, 15 April 2023, dengan fasilitasi dari organisasi DKMN yang diketuai oleh Kiai Abdul Mujib dari Jakarta.

Kesimpulan

Kontroversi seputar keabsahan nasab habib di Indonesia menunjukkan pentingnya verifikasi dan kajian ilmiah dalam menjaga keaslian garis keturunan Rasulullah SAW. Meskipun klaim keturunan ini membawa kehormatan, namun keabsahan ilmiah tetap menjadi isu krusial yang perlu dikaji lebih dalam. Dialog ilmiah yang akan diadakan dapat menjadi wadah untuk mencari kebenaran dan memperkuat ukhuwah Islamiyah.

sumber: INEWS.id