DUDUK-DUDUK sore di Pondok Pesantren dengan isteri, arsitek, dan humas sungguh memberikan inspirasi baru bagaimana dan apa yang bisa dilakukan oleh pondok pesantren kota dalam kaitannya dengan pemberdayaan masyarakat sekitar.
Muncullah beberapa ide yang perlu didiskusikan dengan tim pengurus besar. Ide kreatif tak harus selalu muncul dari rapat resmi super mahal. Duduk-duduk tadi hanya ditemani oleh gorengan dan jajan tradisional.
Di akhir diskusi ringan itu, kami teringat dengan tulisan lama di WhatsApp WA group tentang penghasilan. Masih jamak di kalangan masyarakat awam bahwa penghasilan tetap itu lebih membuat orang lebih terhormat dibandingkan dengan penghasilan tidak tetap. Menjadi pengawai negeri masih menjadi idaman kebanyakan masyarakat. Karena itulah maka banyak di antara masyarakat yang mau mengeluarkan dana seberapapun yang penting menjadi PNS.
“Sebenarnya, dalam masalah penghasilan, tetap dan tidak tetap itu tak perlu terlalu dirisaukan. Yang penting adalah tetap berpenghasilan.” Lebih penting lagi diingat adalah bahwa penghasian tidak tetap tapi cukup untuk kebutuhan hidup itu adalah lebih baik ketimbang penghasilan tetap tapi tidak cukup untuk kebutuhan hidup.
Kalau begitu, tak usah risau dengan jenis pekerjaan. Yang penting adalah ada yang bisa kita kerjakan. Lebih penting lagi adalah bahwa pekerjaan kita penuh dengan keberkahan. Bagaimana caranya? Yakinkan pekerjaan kita itu adalah pekerjaan halal, dikerjakan dengan keikhlasan dan diniatkan untuk keselamatan dunia dan akhirat. Salam, AIM, pengasuh Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya. [*]