Yang tak kalah menariknya adaah kisah seorang ibu agung pada permulaan Islam. Namanya adalah Asma’ Dzatu An-Nithaqaini binti Abu Bakar As-Siddiq. Suaminya bernama Zubair, seorang pelopor jihad dan pahlawan yang murah hati dan mulia. Putranya bernama Abdullah bin Zubair, seorang kesatria penunggang kuda dan pahlawan yang mati syahid.
Asma’ binti Abu Bakar tercatat dalam sejarah Islam sebagai salah seorang tokoh yang menyukseskan perjalanan dakwah Rasulullah SAW. Ia senantiasa mengirimkan makanan ketika Rasulullah SAW bersama orang tuanya, Abu Bakar As-Siddiq, bersembunyi di Gua Tsur untuk menghindari kejaran kaum kafir Quraisy. Asma’ masuk Islam pada urutan ke-18 dari kelompok Assabiquna al-Awwalun, orang-orang pertama yang masuk Islam.
Julukannya sebagai Dzatu An-Nithaqaini adalah nama yang diberikan karena sikapnya dalam membantu dakwah Islam dan perjuangan Rasulullah SAW. Saat ia membawa bekal untuk Rasulullah SAW dan Abu Bakar, di tengah jalan bungkusan makanan robek. Maka, ia pun merobek ikat pinggangnya dan menjadikannya dua. Yang satu untuk ikat pinggangnya, sedangkan yang lain digunakan untuk mengikat bungkusan makanan. Karena itu, ia dijuluki Dzatu An-Nithaqaini yang berarti pemilik dua ikat pinggang.