Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Pengembangan Seni Budaya dan Peradaban Islam, Ustaz Jeje Zaenudin, mengatakan, pergantian tahun bagi siapapun tentu memiliki makna yang penting. Sebagaimana makna penting dari waktu itu sendiri. Karena pergantian tahun hakikatnya adalah pergantian waktu kehidupan dalam rentang satu tahun yaitu siklus dua belas bulan.
“Bagi orang beriman bergantinya tahun berarti peringatan bahwa jatah umurnya di dunia telah berkurang satu tahun,” kata Ustaz Jeje kepada Republika, Selasa (28/12).
Wakil Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Islam (PP Persis) ini mengatakan, oleh sebab itu pergantian waktu seharusnya disikapi dengan muhasabah diri, mengevaluasi perjalanan hidup dalam setahun. Semua patut bersyukur jika dalam setahun yang dilalui dapat mengukir prestasi amal soleh lebih banyak dari kesalahan dan dosa.
Ia menambahkan, sebaliknya jika nihil prestasi amal soleh dalam satu tahun yang lalu, sepatutnya bersedih dan menyesal telah menyia-nyiakan waktu yang sangat mahal itu. Di samping itu waktu yang telah digunakan itu harus dipertanggungjawabkan kepada Zat pemilik waktu itu pada hari akhirat nanti.
“Patut disayangkan jika setiap momen pergantian waktu satu tahun, yang terpikir banyak orang hanya masalah perayaan, pesta, dan kegembiraan-kegembiraan lainnya yang hampa dari evaluasi diri. Padahal sejatinya kita tidak layak bergembira apalagi berpesta pora menyongsong pergantian tahun, manakala kita minim prestasi hidup bahkan sebaliknya bergelimang dengan dosa,” ujarnya.
Ustaz Jeje menegaskan, patutkah manusia merayakan kegembiraan atas berkurangnya jatah hidup dan semakin dekatnya ajal atau kematian. Maka mengajak kepada semuanya, mari jadikan pergantian tahun ini sebagai momentum evaluasi diri untuk memperbaiki kualitas hidup sebagai pribadi, kekuarga, umat, maupun sebagai bangsa.
Ia mengatakan, berbagai kesalahan, kekurangan, dosa dan kemaksiyatan yang dilakukan sepanjang tahun 2021, perbaiki pada tahun 2022 ini. Supaya tidak mengulang-ulang kesalahan dan kekeliruan di tahun depan.
“Cukup sudah segala penderitaan, musibah dan malapetaka yang menimpa kita sepanjang tahun 2021 menjadi pelajaran yang berharga bagi kita untuk lebih bersyukur atas segala karunia, bersabar dalam mengatasi segala cobaan, serta bekerja keras dalam mewujudkan kebajikan hidup di antara sesama umat manusia,” kata Ustaz Jeje.