Setelah menjadi mualaf, perjuangan Liana Yasmin (26) belum berakhir. Saat puasa Ramadan pertama kalinya, Liana harus menyembunyikan puasanya dari teman-teman kerja dan memilih untuk keluar dari pekerjaannya.
“Karena saya bekerja di seorang yang berhubungan dengan kegiatan keagamaan saya sebelumnya, jadi saya memutuskan untuk resign,” ujar Liana saat ditemui detikcom di sebuah restoran di Condongcatur, Sleman, Sabtu (27/6/2015) lalu.
Selama menyiapkan rencana pengunduran diri, Liana harus menyelesaikan tanggung jawabnya di kantor tersebut. Dia juga mencari pengganti untuk posisinya saat itu.
“Saya masih di kantor 2 bulan, pas puasa saya sembunyi-sembunyi. Saya nggak mau terbebani,” imbuhnya.
Namun, Liana mengatakan saat itu dia sempat menjadi bahan pembicaraan teman-temannya sekantor yang merasa ada perbedaan dengan Liana.
“Saya kan selalu bawa mug atau botol untuk ditaruh di meja saya. Kalau pas makan siang saya juga memilih ke mess di dekat kantor,” kata Liana.
Liana juga mengisahkan tentang puasa pertamanya. Menurutnya, saat itu dia mengalami perjuangan dan nikmat yang luar biasa dalam satu hari yang tak terlupakan.
“Saya buka puasa di perjalanan pulang kantor. Dan itu adalah teh ternikmat yang pernah saya minum Seumur hidup saya,” tuturnya sambil tersenyum lebar.
Selain perjuangan, Liana juga mendapatkan berkah jodoh setelah menjadi mualaf. Sebelum menjadi mualaf, Liana sempat bertanya-tanya tentang Islam pada seorang lelaki bernama Amru. Amru juga yang menjelaskan isi Alquran kepadanya. Keduanya berkomunikasi melalui email.
Beberapa saat setelah menjadi mualaf dan mengabarkan kepada Amru, Amru kemudian melamarnya.
“Saat itu kaget. Tapi saya terima (lamarannya). Persiapannya tidak lama, hanya 3 bulan dan kami menikah di Yogya,” kata Liana.
Setelah menikah Liana memutuskan mengenakan jilbab. Sang suami, kata Liana, tak pernah memaksanya mengenakan jilbab.
“Tapi saya merasa nyaman dan aman dengan jilbab saya. Jilbab ini juga menjadi rem. Bukan berarti saya sudah baik, tapi ketika akan berbuat atau berkata tak baik, saya direm oleh jilbab ini,” imbuhnya.
Liana bercerita, hubungannya dengan keluarganya masih terjalin baik. Empat saudara kandungnya kini juga sudah memeluk Islam dengan perjalanan spiritualnya masing-masing.
“Dulu saya ini dikenal galak. Tapi kalau sekarang ayah melihat saya insya Allah lebih baik, menjaga perkataan saya, tidak seperti dulu,” tutur Liana.