SUDAH saatnya para tokoh bisa menjadi bisa menjadi lebih bijak, lebih matang, lebih arif, dan juga lebih mementingkan kebersamaan.
Jangan sampai karena ada fenomena Pilpres kita malah menuhankan Pilpres. Pipres itu cuman sebuah episode dalam hidup kita. Memang benar Pilpres itu penting, tapi itu bukanlah segala-galanya. Jangan sampai karena Pilpres kita mengorbankan akhlak, mengorbankan akal sehat, mengorbankan ukhuwah kita, dan juga mengorbankan kebersamaan kita.
Seharusnya Pilpres ini adalah bentuk fastabiqul khoirot. Yaitu berlomba-lomba dalam berniat baik dan juga melakukan yang terbaik, karena itulah yang menjadi pemenangnya.
Siapapun yang jadi presiden, hanya Allah Subhanahu Wa Ta’ala lah yang berhak menentukannya. Tapi yang berniat dan bersikap baik itulah yang dapat diraih untuk menjadi pemenangnya. [*]
KH Abdullah Gymnstiar