Menuntut ilmu boleh dimana saja bahkan pesan Rasulullah beberapa abad lampau menyuruh umat muslim untuk belajar hingga ke negeri Cina, karena ilmu pengetahuan sangat luas dan wajib untuk dipelajari sebagai bekal kehidupan.
Dalam menuntut ilmu agama, seseorang tidak selalu harus di komunitas setempat, bahkan seorang muslim dapat belajar di jantung pusat agama Katolik, seperti yang dialami oleh Deni Iskandar, pemuda muslim yang mendapatkan kesempatan belajar di Vatikan, Roma, Italia.
Dilansir dari laman wartakota.tribunnews.com pada Minggu (27/8/23). Keteguhannya pada ajaran Islam, tak menggoyahkan imannya meski membaur dengan umat Katolik.
Kepada Tribunnews.com, Deni Iskandar mengungkapkan hal itu karena pesan sang bunda, Iyot (62).
“Den, tidak apa-apa belajar di Roma, tapi ingat ya, kita ini Islam. Kata orang-orang yang ngomong ke Emak, di Vatikan itu Katolik semua, jadi awas jangan tertarik oleh materi, kita ini Islam,” ucap Deni menirukan pesan Iyot.
Menurut Deni, pesan itu keluar ketika mengantarnya ke Bandara Soekarno Hatta (Soetta) untuk belajar di Roma, Italia, karena mendapat beasiswa dari Yayasan Nostra Aetate, Vatikan, beberapa waktu lalu.
Kepasrahan seorang ibu inilah yang merupakan bekal bagi Deni Iskandar pada akhir Januari 2023, menapaki sejarah hidupnya sendiri.
“Sepanjang hidup, sesekalinya emak melihat bandara ketika mengantarkan saya ke Bandara Soetta menuju ke Roma, Italia. Proses menuju Roma sangat lancar, dan saya yakin bahwa hal itu terjadi karena emak merestui niatan kepergian saya ke Roma,“ kisah Deni Iskandar, Jumat (25/8/2023).
Deni Iskandar selama enam bulan bersekolah di Roma studi tentang hubungan antar agama.
Tidak banyak dan tidak mudah mendapatkan beasiswa dari Yayasan Nostra Aetate, Vatikan, untuk bersekolah di Roma.
Di akhir studinya itu, ia mendapat kesempatan bertemu dengan Paus Fransiskus di Vatikan, Rabu (28/06/2023).
Kesempatan yang tiada duanya dan mungkin tidak pernah akan terulang lagi.
Iyot, seorang single parent yang hanya lulusan Madrasah Tsanawiyah.
Ia adalah ibu dari Deni Iskandar. Karena nasib, Iyot menjadi penjual kopi di pasar kambing Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dia memiliki tiga anak yakni satu perempuan telah meninggal dan dua anak laki-laki dan Deni anak kedua.