Anak kecil sangat berpotensi untuk marah. Baik ia marah kepada orang tuanya, temannya, gurunya, orang tak dikenal, bahkan diri sendiri. Itulah anak-anak yang terkadang sulit untuk dimengerti. Namun, semua ada solusinya. Karena, sesungguhnya anak itu membutuhkan kasih sayang yang lembut dari orang tuanya, baik saat anak itu bersikap baik atau menjengkelkan. Karena, pendidikan dengan hati lebi efektif, meski terkadang dalam Islam ada pendidikan yang bersifat keras seperti memukul. Dan, tidak ada keraguan lagi dalam semua ajaran itu bahwa keseluruhan metode pendidikan anak baik secara halus ataupun sedikit ‘galak’ mengandung positif yang baik utnuk anak.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan guru Taman Kanak-Kanak untuk menghindarkan anak-anak dari gejala-gejala amarah.
Seperti yang lazim diketahui, ketika anak sedang asyik memainkan mainan-mainannya lalu dipanggil ibunya untuk segera mengenakan pakaian dan siap-siap pergi ke pasar saat itu ia merasa marah dan menolak untuk pergi bersama ibu. Karena, bermain baginya lebih senang dari pada pergi ke pasar.
Cara Mengatasi
Dalam situasi seperti ini, ibu bisa berkata kepadanya. “Ibu tahu kamu marah. Ibu juga mungkin marah ketika tidak bisa melakukan apa yang ibu inginkan. Tapi kita tidak selamanya bisa melakukan apa yang kita inginkan. Untuk itu, mari sama-sama kita menikmati waktu sebentar untuk pergi berbelanja keperluan rumah.”
Mungkin cara ini tidak serta-merta menghilangkan amarah anak, namun ibu harus terus memastikan agar ia melakukan apa yang ibu minta, sehingga pada saat yang bersamaan ia tahu bahwa ibunya merasakan apa yang ia rasakan. Perasaan-perasaan ini merupakan hal normal sehingga membuat ia mau menerimanya tanpa tindakan-tindakan mengusik.
Lain halnya ketika ibu membuatnya merasa bahwa bersikap mengusik dan marah dalam situasi-situasi seperti ini tidak bisa diterima, dan ibu tidak mencintainya karena anak meluapkan amarah.
Saat itu perasaan sedihnya akan semakin runyam dan meningkat. Ketika situasi-situasi seperti ini terus berulang, tidak menutup kemungkinan ia menjadi sangat pendiam, sehingga tidak mau menunjukkan perasaan dalam hati, selalu merasa bersalah tanpa sebab yang jelas. Bisa jadi kelak ia tumbuh dewasa dengan merasa kepribadiannya terpecah dan kepercayaan dirinya lemah. [1]
Anakku Marah di Taman Kanak-kanak
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan guru Taman Kanak-Kanak untuk menghindarkan anak-anak dari gejala-gejala amarah.
Penuhi keinginan untuk makan dan istirahat.
Sibukkan anak dengan kegiatan yang menyedot aktivitasnya, misalkan memberikan bola untuk ia mainkan.
Usahakan untuk tidak memperhatikan anak saat sedang tegang, dan biarkanlah dia hingga tenang.
Jangan menggunakan ancaman atau pukulan pada anak saat sedang marah.
Buatlah anak merasa bahwa ia anak normal dan Anda harus menerimanya. Tindakan Anda ini bisa membuatnya tenang dan menjadi lebih kooperatif. [2]
—–
[1] Awlādunā, Dr. Mamun Mabidh
[2] Al-Mursyid At-Tarbawy li Mu’allimāt Riyādhil Athfāl, Dr. Khudhair as-Sa’ud Al-Khudhair (dengan perubahan).
Diketik ulang dari buku terjemahan ‘Modern Islamic Parenting: Cara Mendidik Anak Masa Kini dengan Metode Nabi’.
Judul Asli : Kaifa Turabbi Abnaa’aka fii Haadzaz Zamaan?
Penulis : Dr. Hassan Syamsi
Sumber: https://muslimah.or.id/7967-cara-mengatasi-kemarahan-anak.html
Judul Asli: Cara Mengatasi Kemarahan Anak