IBNU Abbas meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan aku adalah orang yang paling baik kepada keluarganya di antara kalian.” (HR Ibnu Majah)
Abdullah bin Amr bin Ash meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada istrinya.” (HR Ibnu Majah)
Anas berkata: “Kemudian kami memasuki Madinah sepulang dari Khaibar. Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendekap Shafiyyah yang berada di belakang beliau dengan menggunakan mantelnya. Kemudian beliau duduk di atas untanya, meletakan lututnya dan menaruh kaki Shafiyyah di atas lututnya sehingga ia bisa naik ke atas unta itu.” (HR Bukhari)
Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah seorang mukmin membenci seorang mukminah karena satu akhlaknya. Insya Allah ia akan senang dengan sesuatu yang lainnya.” (HR Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik istri adalah yang membuatmu senang saat engkau memandangnya.” (HR Thabrani)
Abu Hurairah berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak halal bagi seorang istri untuk berpuasa ketika suaminya berada di sisinya kecuali atas izinnya. Dan janganlah ia membelanjakan nafkah kecuali atas izinnya.” (HR Bukhari Muslim)
Anas bin Malik berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Janganlah kalian menggauli istri kalian seperti binatang. Hendaknya awali di antara keduanya dengan rangsangan-rangsangan.” Seorang sahabat bertanya: “Apa yang dimaksud dengan rangsangan-rangsangan itu ya Rasulallah?”. Beliau menjawab: “Pelukan hangat dan ucapan-ucapan lembut.” (HR Abu Manshur & Ad-Dailami)
Aisyah berkata: suatu saat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadaku: “Aku tahu saat dimana engkau sedang senang dan benci kepadaku.” Aku bertanya: Dari mana engkau tahu?. Beliau menjawab : “Apabila engkau sedang senang, engkau akan mengatakan Demi Tuhan Muhammad dan apabila engkau sedang marah, engkau mengatakan Demi Tuhan Ibrahim. Aku berkata: “Engkau benar ya Rasulullah..aku tidak mempedulikan nama lain selain namamu.” (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Seorang mukmin itu harus cemburu. Dan Allah lebih berhak untuk dicemburui.” (HR Ahmad, Muslim dan Tirmidzi)
Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tiga macam orang yang Allah haramkan atasnya surga: peminum arak (pemabuk), pendurhaka orangtua dan seorang dayyuts yaitu orang yang selalu berburuk sangka kepada keluarganya (pasangannya).” (HR Ahmad)
Aisyah berkata: Hindun istri Abu Sufyan berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: ” Abu Sufyan seorang yang pelit. Ia tidak memberikan harta yang cukup untuk kebutuhanku dan kebutuhan anak-anakku. Maka aku mengambil darinya di saat ia tidak tahu.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Ambillah secukupnya untukmu dan untuk anak-anakmu dengan cara yang maruf.” (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Dari Muawiyah Al-Qusyairi ia berkata : “Ya Rasulullah, apa hak istri kami atas kami?”. Beliau menjawab : “Memberinya makanan jika kamu makan dan memberinya pakaian jika kamu berpakaian.” (HR Ahmad, Abu Daud dan An-Nasai)
Abdullah bin Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Jika istri-istri kalian meminta izin kepada kalian untuk pergi ke mesjid di malam hari, maka izinkanlah mereka.” (HR Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasai)
Dari Aswad, ia berkata : Aku bertanya kepada Aisyah apa yang dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di rumahnya? Aisyah menjawab : “Beliau menjadi pelayan keluarganya. Apabila waktu salat tiba, beliau keluar untuk salat.” (HR Ahmad, Bukhari, Tirmidzi)
Aisyah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila seorang istri bersedekah dari makanan yang berasal dari nafkah suaminya tanpa berbuat kerusakan, maka baginya pahala dan usaha suaminya akan diberkahi.” (HR Ahmad, Bukhari, Abu Daud)
Diriwayatkan dari Ummu Salamah ia berkata: Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam: “Ya Rasulullah, apakah aku mendapatkan pahala jika aku berinfak kepada bani Abu Salamah sementara mereka adalah baniku?” Beliau menjawab: “Silakan berinfak untuk mereka dan bagimu pahalanya.” (HR Ahmad, Bukhari dan Muslim)
Imam Ad-Dzahaby dalam kitab Al-Kabair meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Empat golongan perempuan berada di surga dan empat golongan yang lain berada di neraka. Golongan yang berada di surga: perempuan yang menjaga dirinya serta taat kepada Allah dan suaminya, perempuan yang melahirkan banyak anak dan ia sabar menerima nafkah pemberian suaminya yang sedikit, seorang perempuan yang pemalu jika tidak ada suaminya ia menjaga dirinya dan harta suaminya dan jika ada suaminya ia menjaga lisannya (dari perkataan buruk), dan yang keempat seorang perempuan yang suaminya meninggal dan ia memiliki anak-anak yang masih kecil maka ia fokus mengurus anaknya dan memperbaiki kehidupan mereka tanpa menikah lagi karena khawatir tidak bisa fokus pada anak-anaknya. Adapun empat golongan yang berada di neraka : perempuan yang tajam lidahnya kepada suaminya atau omongannya panjang dengan kata-kata yang buruk, jika suaminya tidak ada dia tidak menjaga dirinya jika suaminya ada dia sakiti dengan ucapan-ucapannya. Kedua, perempuan yang membebani suaminya dengan beban yang ia tidak mampu menanggungnya. Ketiga, perempuan yang tidak menutup auratnya dan keluar rumah dengan tabarruj. Keempat, perempuan yang tidak memiliki semangat kecuali untuk makan, minum dan tidur serta tidak memiliki semangat untuk menunaikan salat, taat kepada Allah, Rasulullah dan suaminya.” [Ustazah Eko Yuliarti Siroj, S.Ag