Allah swt Berfirman :
وَإِذَا مَسَّ ٱلۡإِنسَٰنَ ٱلضُّرُّ دَعَانَا لِجَنۢبِهِۦٓ أَوۡ قَاعِدًا أَوۡ قَآئِمٗا فَلَمَّا كَشَفۡنَا عَنۡهُ ضُرَّهُۥ مَرَّ كَأَن لَّمۡ يَدۡعُنَآ إِلَىٰ ضُرّٖ مَّسَّهُۥۚ كَذَٰلِكَ زُيِّنَ لِلۡمُسۡرِفِينَ مَا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu darinya, dia kembali (ke jalan yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Demikianlah dijadikan terasa indah bagi orang-orang yang melampaui batas apa yang mereka kerjakan.” (QS.Yunus:12)
وَمَا بِكُم مِّن نِّعۡمَةٖ فَمِنَ ٱللَّهِۖ ثُمَّ إِذَا مَسَّكُمُ ٱلضُّرُّ فَإِلَيۡهِ تَجۡـَٔرُونَ – ثُمَّ إِذَا كَشَفَ ٱلضُّرَّ عَنكُمۡ إِذَا فَرِيقٞ مِّنكُم بِرَبِّهِمۡ يُشۡرِكُونَ
“Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah, kemudian apabila kamu ditimpa kesengsaraan, maka kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan. Kemudian apabila Dia telah menghilangkan bencana dari kamu, malah sebagian kamu mempersekutukan Tuhan dengan (yang lain).” (QS.An-Nahl:53-54)
Ayat-ayat ini sangat penting untuk kita renungkan, khususnya di bulan mulia ini. Agar kita bisa berkaca, bagaimana sikap ketika menghadapi masalah.
Apakah kita termasuk golongan orang-orang yang ketika ditimpa masalah kemudian kembali kepada Allah, menangis, merintih, memohon ampun dan meminta pertolongan dari Allah dengan segala cara. Bangun malam, berdzikir, membaca Al-Qur’an. Namun ketika masalah itu diselesaikan oleh Allah, kita kembali menjadi pembangkang, kembali berkecimpung dengan kemaksiatan dan melupakan Allah swt.
Atau kita termasuk dalam golongan yang kedua. Yang ketika masalah kita diselesaikan oleh Allah swt, iman kita semakin meningkat, rasa syukur kita semakin naik dan amal sholeh kita semakin bertambah.
Umumnya manusia berada pada golongan yang pertama. Mereka mengingat Allah hanya di waktu susah, yaitu di kala tak ada lagi yang bisa membantunya kecuali Allah swt. Sementara disaat senang, mereka melupakan Allah seakan-akan tidak pernah membutuhkan-Nya.
Mukmin sejati ada di golongan kedua. Ketika mereka susah, mereka memohon pertolongan kepada Allah dan ketika masalah telah selesai mereka semakin mendekat kepada Allah. Sehingga kondisi apapun yang ia hadapi tidak akan menjauhkannya dari Allah. Setiap kali bertambah nikmat, syukur nya pun terus bertambah dan amal sholehnya juga meningkat.
Karenanya, ingatlah selalu pesan Rasulullah saw dalam sabda beliau :
إعرف الله في الرخاء يعرفك في الشدة
“Kenali Allah (Ingatlah kepada Allah) dikala engkau senang maka Allah akan Mengingatmu di kala engkau susah.”
Semoga bermanfaat.