Sebanyak 76 Persen Calhaj Sudah Vaksin Covid-19 Lengkap

Sebanyak 76 Persen Calhaj Sudah Vaksin Covid-19 Lengkap

Segala persiapan pelaksanaan ibadah haji 1443 H/2020 M terus dilakukan pemerintah Indonesia, termasuk dari sisi kesehatan. Kapuskes Haji Budi Sylvana menyebut sebanyak 132.726 jamaah atau 76,65 persen dari total jamaah telah menerima vaksin Covid-19 lengkap.

“Per-tanggal 9 April 2022, jumlah jamaah yang sudah memperoleh dosis lengkap vaksinasi Covid-19 sebanyak 132.726 (76,65%), dari total jamaah 221.000 (kuota 2019). Kita terus menghimbau jamaah yang belum vaksinasi lengkap agar segera melengkapi vaksinasinya,” ujar dia saat dihubungi Republika, Ahad (10/4).  

Meski hingga saat ini belum ada penetapan kuota dari Saudi bagi setiap negara, ia menyebut ada beberapa hal krusial yang menjadi perhatian. Hal ini sifatnya mandatory yang diwajibkan pihak Saudi, termasuk masalah vaksinasi tersebut. Selain itu, pemantauan kesehatan ulang jamaah juga menjadi hal yang diutamakan, utamanya yang berusia di bawah 65 tahun. Pemantauan dilakukan melalui pemeriksaan kesehatan, pembinaan kesehatan dengan pengukuran kebugaran fisik, penyuluhan dan konseling kesehatan. 

Untuk vaksinasi meningitis, pemantauan kesehatan dilakukan oleh dinas kesehatan (dinkes) kabupaten/kota, melalui puskesmas. Data ini diinput ke dalam Siskohatkes sehingga dapat terus dimonitor oleh Puskeshaji. 

“Selain itu, persiapan kesehatan haji lainnya antara lain penyiapan lab PCR di seluruh embarkasi pemberangkatan. Dari 13 embarkasi, semuanya sudah disiapkan lab yang akan ditunjuk untuk melaksanakan PCR jamaah haji,” lanjut dia. 

Budi juga menyebut pihaknya telah menyiapkan alat pelindung diri seperti masker bagi setiap jamaah. Persiapan obat dan alat kesehatan di Saudi juga menjadi hal penting yang tidak terlewatkan. Di Kerajaan Saudi, Kementerian Kesehatan Indonesia menyiapkan tiga klinik kesehatan haji. Bagi jamaah yang memerlukan perawatan bisa diarahkan ke klinik yang tersedia di Jeddah, Makkah dan Madinah. 

Untuk di asrama haji, ia menyebut akan dilakukan pemeriksaan kesehatan tahap ketiga. Hal ini perlu untuk menilai kelaikan terbang seorang jamaah. “Lemeriksaan kesehatan dilakukan oleh PPIH Embarkasi bidang Kesehatan, yang terdiri dari KKP, RS dan Dinkes Provinsi. Pemeriksaan kesehatan diberikan pada mereka yang risiko tinggi (risti) dan/atau jemaah yang mempunyai keluhan kesehatan saat di embarkasi,” ucapnya.  

IHRAM